Kuala Lumpur (ANTARA) - Progres pembangunan East Coast Rail Link (ECRL), sebuah megaproyek kereta api di Malaysia yang sedang dibangun oleh China Communications Construction Company (CCCC) telah mencapai 60 persen.
CEO Malaysia Rail Link Darwis Abdul Razak mengatakan kepada wartawan pada Minggu (24/3) malam bahwa proyek kereta api tersebut menunjukkan kemajuan terbesar di Negara Bagian Kelantan, dengan 75,8 persen pekerjaan telah selesai.
"Proyek ECRL di Kelantan yang mencakup 43 kilometer melibatkan pembangunan dua stasiun, yaitu satu stasiun penumpang di Kota Bharu dan satu stasiun penumpang dan kargo di Pasir Puteh," ujarnya.
Jalur ECRL dari Kota Baru ke Terminal Transportasi Terpadu (Integrated Transport Terminal/ITT) di Gombak (Negara Bagian Selangor) diperkirakan akan selesai sesuai jadwal pada Desember 2026 dan akan mulai beroperasi pada Januari 2027, sementara jalur ECRL dari Gombak ke Port Klang diperkirakan akan selesai pada Desember 2027," ujarnya.
Darwis menambahkan bahwa tiga terobosan terowongan telah tercapai baru-baru ini untuk ECRL, sehingga total terobosan terowongan menjadi 30.
Sebuah proyek infrastruktur besar di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China, rute ECRL berawal dari pusat transportasi terbesar di Malaysia, Port Klang, dan melintasi semenanjung tersebut ke Negara Bagian Kelantan di Malaysia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024