Tanjungpinang (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bintan menangkap puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural, yang berangkat dari Malaysia ke wilayah Indonesia dengan menggunakan kapal berkecepatan tinggi.

"Para PMI non prosedural ini berangkat dari Malaysia tujuan Indonesia, tepatnya Kota Batam, Kepri," kata Komandan Lanal Bintan Letkol Eko Agus Susanto dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (26/3).

Letkol Eko menjelaskan kronologis kejadian berawal dari adanya informasi intelijen bahwa akan ada kapal berkecepatan tinggi membawa sejumlah PMI non prosedural dari Malaysia masuk wilayah Indonesia.

Selanjutnya, kata dia, Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Lanal Bintan dibagi menjadi tiga tim untuk melakukan penyekatan. Tim satu melaksanakan penyekatan di perairan OPL atau jalur satu Indonesia - Malaysia.

Sedangkan tim dua melaksanakan penyekatan di perairan Kabil, Batam dan tim tiga sebagai tim penyekatan di wilayah darat.

Pada Selasa sekira pukul 04.10 WIB, tim satu memonitor adanya objek bergerak dari Malaysia masuk menuju Batam. Tim satu langsung melaksanakan pengejaran serta mencoba kontak dengan kapal pengangkut PMI ilegal itu agar berhenti, namun pelaku atau tekong kapal justru menambah kecepatan untuk melarikan diri.

Lalu, tim satu memberikan isyarat tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Mendengar suara tembakan itu, pelaku langsung berbelok kiri menuju pantai Pertamina Tanjung Uban, namun tim satu berhenti mengejar dikarenakan pelaku menuju perairan dangkal dan situasi air laut sedang surut.

Berikutnya sekira pukul 04.25 WIB, kapal cepat tersebut langsung dikandaskan di perairan belakang Pertamina Tanjung Uban. Pelaku dan PMI melarikan diri ke hutan Pertamina.

"Lalu, Tim F1QR melaksanakan pemeriksaan kapal cepat itu dan menginformasikan ke tim tiga di darat untuk melaksanakan pengejaran ke dalam hutan Pertamina," ungkap Letkol Eko.

Lanjut Letkol Eko menyampaikan sekira pukul 06.20 WIB, tim tiga akhirnya berhasil menemukan PMI di pantai dan lari menuju ke Kompleks Pertamina. Personel TNI AL pun berhasil mengamankan sebanyak 28 PMI non prosedural, masing-masing sepuluh orang di Kompleks Pertamina, empat orang di pantai Sungai Lepah, dan 14 orang di hutan Pertamina.

"PMI beserta barang bawaan dibawa ke Mako Lanal Bintan, termasuk kapal cepat yang digunakan pelaku dibawa menuju Posbinpotmar Mentigi, Tanjung Uban guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut," demikian Letkol Eko.

Pewarta: Ogen
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024