Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan radius 1,5 kilometer dari kawah utama (Selatan) dan kawah kedua (Utara) Gunung Karangetang harus steril dari aktivitas warga.

"Dalam tingkat aktivitas level II waspada masyarakat, pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari kawah serta 2,5 kilometer pada sektor Barat Daya dan Selatan," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Manado, Selasa.

Dalam laporan evaluasi Gunung Karangetang tengah Maret 2024 yang dibagikan Ketua Pos PGA Yudia P Tatipang, Hendra merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung menyiapkan masker penutup hidung dan mulut.

Hal ini untuk mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Baca juga: PVMBG catat 18 kali gempa embusan Gunung Karangetang

Dia menyebutkan, tingkat aktivitas akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.

"Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh PVMBG," katanya.

Rekomendasi selanjutnya, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.

"Masyarakat diharapkan tetap tenang, tidak terpancing berita bohong tentang erupsi Karangetang serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro," katanya.

Hendra berharap pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang atau PVMBG Badan Geologi di Bandung.

Masyarakat maupun BNPB, BPBD Sulut, BPBD Kabupaten Sitaro dan instansi terkait lainnya diharapkan memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Karangetang setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia, ajak Hendra.

Baca juga: PVMBG ingatkan bahaya awan panas guguran Gunung Karangetang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024