Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin meminta peran Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di wilayah ini semakin diperkuat, bukan hanya terkait jumlah, tetapi juga langkah nyata dalam menurunkan angka stunting di Sumut.
“BAAS itu langkah riil dan langsung, tetapi kita ingin bukan hanya sebatas data, tetapi benar-benar dilaksanakan, sehingga jumlah anak-anak kita yang stunting bisa terkoreksi," ujar Hassanudin usai membuka acara Temu Kerja Stakeholder dan Mitra Kerja BKKBN dalam Rangka Penguatan BAAS, di Medan, Selasa.
Saat ini, kata dia, BAAS di Sumut tersebar di 31 kabupaten/kota dan akan terus berkembang hingga menyentuh semua daerah-daerah yang memiliki anak stunting
“Dengan adanya BAAS, kita memiliki peluang emas untuk menyentuh langsung dan memberikan perhatian khusus kepada 675.411 keluarga berisiko stunting. Ini perlu sinergi dan komitmen kita bersama," kata dia.
Baca juga: Pemprov Sumut siapkan RP370 milliar tangani stunting tahun 2024
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Pemprov Sumut berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 18,9 persen pada 2023 dari tahun sebelumnya sebesar 21,1 persen.
"Sumut berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 18,9 persen pada tahun 2023, atau turun 2,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, Pemprov Sumut akan bekerja lebih keras untuk mencapai target 14,5 persen pada akhir tahun 2024," sebutnya
Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Tavip Agus Rayanto mengatakan TNI dan Polri paling banyak menjadi BAAS, karena memiliki organisasi hingga ke level paling bawah.
Baca juga: Pj Gubernur Sumut ajak Bunda PAUD bersinergi turunkan stunting
Ia mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah bersama menyelesaikan masalah stunting.
“Kita perlu bersama, karena stunting hanya bisa kita selesaikan dengan bekerja sama, kita gunakan data yang sama. Dari data tersebut kita pilih mana yang perlu kita intervensi kuat," ujarnya.
Dia juga berharap pihak swasta lebih berperan aktif dalam mencegah maupun mengurangi angka stunting di suatu daerah.
Baca juga: Ketua TP-PKK minta kader edukasi masyarakat guna turunkan stunting
“Kita akan dorong, karena untuk mengoreksi anak stunting butuh dana yang besar dan waktu yang tidak sebentar," kata dia.
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024