Gencatan senjata itu seharusnya, sudah seharusnya demikian, bahkan stop war (hentikan perang), tidak sekadar gencatan senjata

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Marsudi Syuhud menyatakan bahwa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sudah seharusnya menghentikan perang di Gaza, Palestina, tak hanya melakukan resolusi gencatan senjata.

"Gencatan senjata itu seharusnya, sudah seharusnya demikian, bahkan stop war (hentikan perang), tidak sekadar gencatan senjata," kata Marsudi saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan gencatan senjata yang dilakukan oleh Dewan Keamanan (DK) PBB baru atas desakan dari berbagai negara, utamanya di Bulan Ramadhan 1455 H ini, tetapi lebih dari itu, seharusnya PBB lebih bertindak tegas sesuai dengan hukum.

"Gencatan senjata ini kan karena diminta berbagai negara, khususnya di Bulan Ramadhan ini, tetapi semestinya PBB itu harus bisa memberhentikan perang, kembali kepada hukum," ucapnya.

Baca juga: MUI imbau umat tetap tak gunakan produk Israel saat Ramadhan
Baca juga: Guterres: Kirim bantuan efektif ke Gaza butuh gencatan senjata segera

Menurutnya, dialog dan musyawarah bisa lebih diutamakan untuk menunjukkan karakter manusia yang lebih beradab.

"Jadi, dialog, diskusi, dan musyawarah jauh lebih baik, penyelesaian tanpa perang itu akan lebih beradab daripada dengan perang," tuturnya.

Dewan Keamanan PBB pada Senin (25/3) mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza selama Bulan Ramadhan, yang mengarah pada gencatan senjata "yang berkelanjutan dan langgeng".

Sebanyak 14 negara memilih mendukung resolusi tersebut, yang diajukan oleh 10 anggota dewan terpilih, sementara AS abstain dalam pemungutan suara tersebut.

Resolusi itu menyerukan "gencatan senjata segera selama Ramadhan yang dihormati oleh semua pihak dan mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan dan langgeng."

Baca juga: Indonesia harap resolusi gencatan senjata di Gaza dijalankan utuh
Baca juga: Sekjen PBB sesalkan Israel tolak pengiriman bantuan UNRWA ke Gaza

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024