Praha (ANTARA News) - Tata surya kemungkinan akan segera menjadi rumah untuk selusin planet, dengan tiga tambahan baru pada klub tersebut dan masih ada lagi yang akan masuk, jika para astronom yang bertemu di Praha, ibukota Czech, menyepakati definisi baru mengenai planet, penyelenggara konferensi menyatakan Rabu. Usulan yang diajukan kepada Sidang Umum Ke-26 Uni Astronomi Internasional (IAU) membedakan antara planet dan benda langit yang lebih kecil, seperti komet dan asteroid. Hasilnya berupa tata surya 12 planet, dengan delapan planet klasik dan tiga benda angkasa, termasuk Pluto, dalam kategori baru dan berkembang yang disebut "pluton", yakni benda-benda langit seperti Pluto, plus mantan asteroid, Ceres, kata IAU, seperti dilaporkan AFP. Berbagai teleskop baru dan kuat yang telah menemukan benda-benda besar di kawasan bagian luar tata surya menghadirkan tantangan kepada definisi berbasis sejarah mengenai sebuah "planet", yang berasal dari kata Yunani yang berarti "pengembara". "Sejumlah penemuan baru atas berbagai obyek di kawasan luar tata surya kita memiliki ukuran sepadan dengan dan lebih besar daripada Pluto," kata Presiden IAU, Ron Ekers, dalam suatu pernyataan. "Penemuan-penemuan ini menimbulkan pertanyaan apakah benda-benda langit itu sebaiknya dianggap sebagai "planet" baru atau tidak. Perdebatan tentang planet muncul pada Juli 2005 ketika sebuah tim astronom AS mengumumkan bahwa Pluto jauh lebih kecil ketimbang benda yang penuh teki-teki, 2003 UB313, yang menurut para penemunya merupakan planet ke-10 tata surya. UB313, yang ditemukan sekitar 15 miliar kilometer dari Bumi, memicu perselisihan sengit, sehubungan para pendukung Pluto menyatakan UB313 bukan sebuah planet, melainkan hanya bongkahan baru, atau Obyek Sabuk Kuiper (KBO). KBO merupakan istilah bagi sekitar 100.000 potongan es, puing benda purba yang mengelilingi Matahari di pinggiran tata surya. Masih banyak lagi calon Sejak penemuannya pada 1919, IAU telah menjadi pengadil dalam perdebatan astronomi dan setelah dua tahun kerja sebuah komite yang menghasilkan definisi baru tentang planet untuk diajukan di depan 2.500 astronom yang berkumpul di Praha hingga 25 Agustus. Menurut rancangan definisi itu, sebuah "planet" harus mengorbit mengeliling sebuah bintang, sedangkan benda itu sendiri bukan sebuah bintang, dan obyek tersebut harus mempunyai gaya tarik yang cukup besar. "Tujuan kami adalah untuk menemukan dasar ilmiah bagi definisi baru mengenai planet dan kami memilih daya tarik (gravity) sebagai faktor yang menentukan. Alam akan memutuskan apakah sebuah benda dapat disebut planet atau tidak," kata Richard Binzel, seorang anggota komite perumus. Menempatkan sekitar selusin "calon planet" dalam daftar pengamatan AIU, itu berarti di masa mendatang akan ada lebih banyak benda langit yang dapat disebut sebagai planet. Jika usulan sekarang ini diluluskan sidang umum AIU, maka tata surya akan terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Ceres, Jupiter, Saturnur, Uranus, Neptunus, Pluto, Charon dan 2003 UB313 (nama yang sesungguhnya akan dipilih kemudian). Para "pluton" dibedakan dari planet-planet klasik, yakni mereka berdiam di orbit sekitar Matahari yang membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk merampungkan orbitnya. Ini berarti mereka berada di orbit luar Neptunus. (*)
Copyright © ANTARA 2006