"Kita sudah tangkap delapan. Kemarin enam dan sampai pagi ada dua lagi," kata Kapolri Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Sutarman mengatakan kedelapan tersangka tersebut bukan otak pelaku penembakan, tetapi hanya pihak yang turut serta membantu membiayai aksi teror, mencarikan senjata hingga menyediakan kendaraan.
"Perannya mulai dari perakitan senjata, kemudian dikirimkan pada seseorang dan pada seseorang dikirimkan lagi, sehingga sampai kepada pelaku," ungkapnya.
Dia menjelaskan tersangka tersebut ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat, dan di Sulawesi Selatan. Ia pun mengatakan telah mengantongi nama-nama tersangka tersebut.
Aksi teror terhadap polisi belakangan banyak terjadi.
Pada 27 Juli lalu, anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat, selamat dari penembakan di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Selain itu, pada 7 Agustus lalu, seorang polisi ditembak oleh orang tak dikenal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Selang sepekan kemudian, dua polisi tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Dan pada 10 September lalu, seorang polisi ditembak orang tak dikenal ketika tengah mengawal enam truk di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013