Amman (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (25/3) menyampaikan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan yang efektif ke Gaza memerlukan "penerapan segera" gencatan senjata kemanusiaan.
Dalam konferensi pers gabungan bersama Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi di Amman, Sekjen PBB menuturkan dirinya akan mendorong penghapusan segala hambatan terhadap bantuan yang menyelamatkan nyawa dan menemukan lebih banyak titik masuk bagi pengiriman bantuan mereka ke Gaza.
Namun, "tidak akan ada solusi kemanusiaan yang berkelanjutan dengan perang yang berlangsung separah ini," imbuhnya.
Guterres menuturkan bahwa dirinya bertemu dengan warga sipil Palestina yang terluka dan mendengar langsung dari para pekerja kemanusiaan PBB di perlintasan perbatasan Rafah pada akhir pekan lalu.
"Tanpa terkecuali, mereka mengatakan kepada saya (bahwa) mereka belum pernah melihat hal yang mengerikan seperti yang terjadi di Gaza saat ini," ujar Guterres.
"Skala dan laju (angka) kematian serta kehancuran berada pada tingkat yang sama sekali berbeda," lanjutnya.
"Kebutuhan itu sangat mendesak," mengingat kelaparan tengah melanda warga Palestina di Gaza, tutur Guterres.
Dalam konferensi pers tersebut, Safadi menyampaikan bahwa Gaza telah menjadi kuburan bagi anak-anak, sebuah konsekuensi kemanusiaan yang sangat buruk akibat konflik itu, lapor stasiun televisi pemerintah Yordania, Al Mamlaka
Apa yang sedang terjadi di Gaza harus segera dihentikan, dan Israel harus mematuhi keputusan legitimasi internasional, kata Safadi.
Tuntutan dasarnya adalah penerapan gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong yang terkepung itu, serta mencegah pertumpahan darah di Rafah mengingat Israel telah bertekad untuk melancarkan serangan darat di kota itu, menurut diplomat Yordania tersebut.
Yordania akan terus bekerja sama dengan PBB untuk memastikan dunia tetap bersatu dalam menuntut diakhirinya pembantaian dan kejahatan di Gaza serta menghentikan
"lolosnya mereka yang melanggar hukum internasional dan hukum humaniter internasional dari jerat hukuman," ujar Safadi.
Menyinggung Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Safadi mengatakan badan itu telah melaksanakan pekerjaan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Peran UNRWA di Gaza tidak dapat digantikan, dan dia menyambut baik keputusan beberapa negara untuk melanjutkan pendanaan badan tersebut, tutur Safadi.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024