Nah, Pemerintah Saudi menggunakan Nusuk sebagai aplikasi perjalanan ibadah umrah

Jakarta (ANTARA) -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama pemanfaatan aplikasi Nusuk, yakni aplikasi pendaftaran ibadah umrah yang dikembangkan Arab Saudi.

"Di sana saya mengecek aplikasi Nusuk yang kemungkinan bisa dikerjasamakan dengan Pemerintah Indonesia. Nah, Pemerintah Saudi menggunakan Nusuk sebagai aplikasi perjalanan ibadah umrah," ujar Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Sebelumnya Menag bertolak ke Arab Saudi untuk mengecek persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Jajaran Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.

Selain memantau kesiapan, Menag Yaqut juga meninjau aturan mengenai umrah mandiri atau backpacker.

Baca juga: Amphuri nilai platform Nusuk bakal jadi penguat ekosistem ibadah umrah

Saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI tanggal 18 Maret 2024 Menag Yaqut menyampaikan perlu disediakan regulasi yang mengatur terkait meningkatnya fenomena umrah backpacker.

"Tujuan dan sasarannya adalah bagaimana setiap warganegara yang umrah terjamin kesehatan, keselamatan, dan kenyamananya, termasuk jamaah umrah backpacker," kata Menag Yaqut.

Dalam proses penyusunannya, Menag menuturkan bahwa Kemenag akan mengkoordinasikan secara bersama seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

"Apabila dibutuhkan, dibangun sistem yang baik dan terintegrasi, dengan PPIU, PIHK, dan KBIHU dalam memberikan layanan kepada jamaah, terutama yang akan umrah," ujar Menag Yaqut.

Baca juga: Arab Saudi mulai menerbitkan visa elektronik untuk umrah
Baca juga: Nusuk, platform layanan terintegrasi untuk umrah hadir di Indonesia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024