Jakarta (ANTARA News) - Para buruh tetap akan mogok kerja pada 31 Oktober dan 1 November besok jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, namun mereka berharap aksi itu menjadi unjuk rasa pamungkas dari serangkaian gelombang protes akhir-akhir ini.
"Pada Kamis (31/10) dan Jumat (1/11) kami berharap menjadi demonstrasi terakhir dengan catatan tuntutan kami dipenuhi di antaranya penaikan Upah Minimum Regional sebesar 50 persen," kata Ketua Umum Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jumisih seusai ber orasi di depan Balaikota DKI Jakarta, Rabu.
Pengelola radio Marsinah FM tersebut mengatakan pihaknya telah mengutarakan sejumlah tuntutan kepada salah seorang perwakilan Pemprov DKI dan Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Pihaknya juga sempat bertemu dengan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo) sekitar 30 menit.
Para buruh menuntut UMR 2,7 juta. Angka itu didasarkan dari survei kebutuhan hidup layak (KHL) pada 84 komponen kehidupan layak.
Dengan kata lain, mereka menolak penghitungan UMP 2014 yang besarnya Rp2,29 juta berdasarkan Inpres No 9/2013 yang menginstruksikan pengupahan berdasarkan 60 komponen.
Aksi unjuk rasa pada Rabu sore itu dihadiri sekitar 2 ribu orang dari DKI dan Bekasi dan berakhir dengan damai.
Aksi yang melibatkan ribuan orang itu memaksa polisi menutup Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Stasiun Gambir menuju Air Mancur Patung Kuda untuk menghindari kemacetan lalu lintas dan alasan keamanan.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013