Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency Ltd (JCR) menilai kinerja perekonomian Republik Indonesia tetap kuat.
"Dari sisi eksternal, JCR memandang daya tahan ekonomi Indonesia terhadap gejolak eksternal tetap terjaga didukung oleh level cadangan devisa yang setara dengan 6,5 bulan impor," kata Perry di Jakarta, Senin.
Penanaman Modal Asing (PMA) terus meningkat didukung oleh perbaikan iklim investasi, serta kinerja transaksi berjalan dalam menghadapi tantangan dari penurunan harga komoditas.
Selain itu, Perry menuturkan JCR memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mencapai 5 persen, didukung oleh konsumsi swasta dan investasi.
Implementasi Undang-undang (UU) Cipta Kerja dipandang mampu meningkatkan penanaman modal asing (PMA) antara lain untuk pembangunan infrastruktur dan Ibu Kota Nusantara.
Dari sisi fiskal, kredibilitas kebijakan fiskal terjaga tercermin pada defisit fiskal yang kembali berada di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2022 antara lain didukung oleh implementasi reformasi perpajakan dan realokasi belanja pemerintah.
Selanjutnya pada 2023, defisit fiskal turun menjadi 1,66 persen (angka sementara) dan dipertahankan di bawah 3 persen untuk tahun 2024.
Baca juga: Menkeu: APBN bisa pulih tanpa korbankan kinerja perekonomian
Baca juga: Menko Airlangga pamer kinerja ekonomi RI di depan para delegasi OECD
Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas warga puas atas kinerja Presiden Jokowi
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024