Hal ini dikarenakan DKI Jakarta tercatat mengalami kenaikan kasus DBD akhir-akhir ini. Adapun 3M Plus meliputi menguras, menutup dan mengubur plus gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik atau relawan pemantau jentik (jumantik) secara berkesinambungan.
“Kemudian bila mempunyai anak sekolah pakai baju panjang atau pakai 'lotion' anti nyamuk. Bila ada anggota keluarga terkena demam juga segera berobat ke fasyankes terdekat,” kata;Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Kasus DBD di Jakarta Pusat tercatat sebanyak 162 kasus. Kendati demikian, tidak terdapat kasus kematian akibat DBD di wilayah tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, Rismasari menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melakukan monitoring pelaksanaan PSN 3M Plus bersama lintas sektor dan kader. Lalu mengadakan pertemuan dengan semua rumah sakit dan Puskesmas tentang tata laksana penanganan DBD.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat juga mengadakan pertemuan di RSUD dan Puskesmas se-Jakarta Pusat terkait BPJS, alur kegawatdarurat serta kewaspadaan dini terhadap kasus DBD.
Selain itu, melakukan supervisi ke rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat terkait ketepatan pelaporan kasus DBD, paparan perkembangan kasus DBD di Rakorwil Wali Kota Jakarta Pusat serta menganalisis data perkembangan kasus DBD setiap hari.
Baca juga: Warga DKI dimbau perkuat 3M Plus hadapi kenaikan kasus DBD
Baca juga: Begini rumus "G1R1J 3x10" untuk cegah DBD menurut praktisi kesehatan
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024