Jakarta (ANTARA News) - Direktur PT Jakarta Monorail Sukmawaty Syukur mengatakan, pemerintah pusat telah mengeluarkan "support letter" atau surat dukungan kepada pemerintah DKI Jakarta bagi pelaksanaan proyek monorel. "Permintaan kami telah disepakati untuk didukung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani maupun Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso," katanya menjawab pertanyaan wartawan usai rapat yang membahas masalah monorel yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Rabu petang. Rapat tersebut antara lain dihadiri Menko Perekonomian Boediono, Menkeu Sri Mulyani, Menhub Hatta Radjasa, Guburnur DKI Jakarta Sutiyoso, Sekda Pemprov DKI Jakarta Ritola Tasmaya, Dirut PT Jakarta Monorail Ruslan Diwiryo dan Sukmawaty Syukur. Menurut Sukmawaty, permintaan agar ada jaminan batas minimum jumlah penumpang (ridership guarantee) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah disetujui Gubernur Sutiyoso. Sedangkan pemerintah pusat, katanya, memberikan "support letter" terhadap Gubernur DKI yang mempunyai kewajiban terhadap proyek monorel. Batas minimum jumlah penumpang yang diperhitungkan oleh PT Jakarta Monorail adalah 160 ribu penumpang per hari. "Kalau tidak bisa mencapai jumlah itu maka Pemprov DKI harus menanggung selisihnya bila target jumlah penumpang per hari tidak tercapai," katanya. Namun, katanya, mengenai perhitungan biaya yang harus ditanggung tersebut masih belum diputuskan. Ditanya mengenai tarif tiket monorel, Sukmawaty mengatakan bahwa besarannya belum ditetapkan. Namun, pihaknya mengusulkan sebesar Rp4.000 sampai Rp9.000 per penumpang, tergantung jarak tempuh. PT Jakarta Monorail juga meminta apabila nanti telah beroperasi, maka tiket monorel setiap tiga tahun dinaikkan dengan besaran sekitar 15 persen. Sementara itu, dari pihak pemerintah tidak berhasil diperoleh keterangan karena seluruh menteri dan jajaran Pemprov DKI Jakarta yang hadir dalam rapat tersebut langsung meninggalkan Kantor Wapres tanpa memberikan keterangan apapun. Proyek monorel terdiri atas dua jalur yang disebut "blue line" yaitu jalur pertama dari Kampung Melayu, Jakarta Timur, sampai Roxy, Jakarta Barat, sepanjang 13,5 kilometer dengan 11 stasiun pemberhentian. Kedua, "green line" yang melingkar dari Jalan Rasuna Said-Gatot Subroto-Sudirman Central Business District-Senayan-Pejompongan, kembali ke Rasuna Said (14,3 km) dengan 14 stasiun pemberhentian. PT Jakarta Monorail mengklaim monorel bisa diuji coba pada November 2006 sedangkan jalur "green line" selesai akhir 2007 dan "blue line" pertengahan tahun 2008.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006