Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono mengungkapkan keran impor beras akan dibuka jika dianggap perlu untuk menjaga stabilitas harga
"Lonjakan inflasi yang terjadi selama 2005 diharapkan dapat
distabilkan dengan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter serta
pengendalian harga-harga kebutuhan pokok termasuk jika perlu pembukaan kembali keran impor beras," kata Menko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Langkah itu, kata Menko, diharapkan dapat menstabilkan inflasi selama 2007 kembali pada level di sekitar 6,5 persen seperti dalam RAPBN 2007.
Menurut data BPS, inflasi tahun kalender pada Juli 2006 mencapai 3,3 persen, sedangkan target inflasi pada 2006 adalah 8 persen.
Menanggapi kemungkinan pembukaan keran impor beras tersebut, Mentan Anton Apriantono mengatakan impor beras akan sangat tergantung pada keadaan saat tersebut.
"Impor sekarang pun sudah ada, impor untuk kebutuhan bencana, atau untuk kebutuhan khusus lainnya," katanya.
Namun, jelasnya, impor yang dilakukan hanya dalam jumlah kecil.
"Bukan berarti swasembada itu tertutup dari impor karena 95 persen kebutuhan beras sudah swasembada. Yang penting impor tidak besar," katanya.
Dia menambahkan impor yang selama ini dilakukan adalah untuk jenis beras tertentu seperti beras ketan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006