Singapura (ANTARA) - Singapura mencatat tahun terpanas keempatnya pada 2023 karena dominasi El Nino pada paruh kedua, dan suhu di tahun 2024 berpotensi menjadi lebih hangat ketika peristiwa El Nino mereda, demikian Penilaian Iklim Tahunan Singapura yang dirilis pada Sabtu (23/3).

Menurut dokumen yang dikeluarkan oleh Meteorological Service Singapore (MSS), stasiun iklim Changi mencatat bahwa rata-rata suhu tahunan pada tahun lalu berada di angka 28,2 derajat Celsius, atau 0,4 derajat di atas rata-rata jangka panjang, menjadikan 2023 sebagai tahun terpanas keempat yang tercatat sejak 1929, .

Suhu tertinggi yang tercatat di Singapura tahun lalu adalah 37,0 derajat Celsius pada 13 Mei, yang menyamai rekor suhu maksimum harian tertinggi sejak 1929.

El Nino membawa suhu yang lebih hangat dari biasanya untuk Singapura pada 2023 karena suhu permukaan laut yang lebih tinggi di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Namun, suhu terpanas cenderung terjadi sekitar bulan Maret hingga Mei ketika El Nino mereda pada tahun berikutnya.

MSS memperkirakan rata-rata tahunan untuk rata-rata suhu harian akan meningkat menjadi 28,5 derajat Celsius dan 32,9 derajat Celsius per akhir abad ini.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024