Sao Paulo (ANTARA News) - Seorang tewas dan 90 orang ditahan sementara truk-truk dan bus-bus dibakar di Sao Paolo Senin malam dalam kerusuhan baru setelah polisi menembak mati seorang anak laki-laki berusia 17 tahun.
Satu pernyataan polisi menyebutkan sejumlah perusuh menggunakan senjata-senjata api dalam kerusuhan itu. Pernyataan itu menambahkan, seorang pejalan kaki cedera akibat kena tembak dan dibawa ke rumah sakit oleh polisi.
Sejumlah 90 perusuh ditahan sementara tiga truk dan enam bus dibakar dan toko-toko dijarah.
Sebelumnya, seorang juru bicara kepolisian mengemukakan kepada AFP bahwa sekitar 500 pemuda terlibat dalam kerusuhan terbaru itu yang menyebabkan satu jalan raya ditutup untuk sementara akibat aksi kekerasan itu.
Gambar-gambar televisi menunjukkan para perusuh naik ke sebuah truk setelah memaksa sopir memutar haluan karena ada kendaraan-kendaraan lain dibakar.
Aksi pada Senin di kota terbesar Brazil itu dimulai pada pagi hari untuk memprotes penembakan hingga mati seorang pemuda berusia 17 belas tahun dalam bentrokan dengan polisi.
Polisi mengatakan seorang personil polisi ditelepon untuk menyelidiki kerusuhan di daerah Vila Medeiros, dengan tidak sengaja melepaskan tembakan mengenai seorang pemuda berusia 17 tahun yang segera dibawa ke rumah sakit. Tapi pemuda itu meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.
Ratusan pemuda yang marah kemudian mengamuk, menyerang bus-bus, dan menjarah toko-toko, tambah mereka.
Jumat lalu, para perusuh merusak jendela-jendela dan mesin-mesin ATM dan bentrok dengan polisi anti-huruhara di Sao Paulo. Aksi kekerasan itu dituduh dilakukan kelompok anarkis "Black Bock".
Polisi menembakkan gas air mata dan menahan 92 orang dalam kerusuhan itu, yang dimulai sebagai satu unjuk rasa damai untuk menuntut transportasi publik gratis untuk para mahasiswa sebelum berubah menjadi kerusuhan.
Polisi militer Sao Paulo mengatakan seorang kolonel polisi dikepung dan dipukul oleh satu kelompok "penjahat yang menyamar sebagai pemrotes" yang mencuri pistol dan radionya.
Kerusuhan sosial adalah berita buruk bagi pihak berwenang Brazil karena mereka sedang bersiap-siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola tahun depan dan Olimpiade Musim Panas tahun 2016.
Sao Paulo, dengan satu daerah metropolitan berpenduduk 20 juta orang, akan menjadi tuan rumah pembukaan Piala Dunia pada 12 Juni tahun depan.
Lebih dari satu juta warga Brazil turun ke jalan-jalan pada Juni, marah atas pelayanan sosial yang di bawah standar dan korupsi yang mewabah dan jutaan orang terlibat dalam kegiatan berkaitan dengan acara olah raga itu.
(H-RN)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013