Jakarta (ANTARA) - Pekan traumatis bagi petenis peringkat dua dunia Aryna Sabalenka berakhir dengan kekalahan babak ketiga di Miami Open dari petenis Ukraina Anhelina Kalinina, Sabtu waktu setempat atau Minggu WIB.
Kemenangan 6-4, 1-6, 6-1 untuk Kalinina yang berada di peringkat 36 membuat Sabalenka, yang menjaga emosinya untuk melalui dua pertandingannya di Hard Rock Stadium, melemparkan raketnya dengan keras ke lapangan.
Mantan pacar Sabalenka, mantan pemain NHL Konstantin Koltsov, meninggal di Miami, Senin (18/3), setelah apa yang disebut oleh polisi sebagai "bunuh diri."
Pasangan tersebut telah menjalin hubungan, hingga Sabalenka mengumumkan bahwa mereka tidak lagi bersama setelah kematiannya.
Dia tampak memegang kendali saat mengalahkan teman dekatnya petenis Spanyol Paula Badosa dengan straight set pada Jumat (22/3).
Namun, Sabalenka tampaknya lebih merasakan ketegangan saat ia berjuang untuk mendapatkan konsistensi pada pertandingan babak ketiga.
Setelah kalah pada set pembuka, ia benar-benar mendominasi Kalinina pada set kedua, dengan servis dan backhand-nya yang kuat.
Baca juga: Osaka lanjutkan "comeback" di Miami Open dengan kalahkan Svitolina
Namun, begitu Kalinina melakukan break pada set ketiga, fokus dan ketenangan Sabalenka seolah pergi, dan lawannya mengambil keuntungan penuh.
"Benar-benar berat dengan rasa gugup. Tapi saya berhasil menghadapinya di saat-saat krusial," kata Kalinina, seperti disiarkan AFP, Minggu.
"Jadi saya sedikit bangga pada diri saya sendiri hari ini."
Unggulan keenam Ons Jabeur dikalahkan oleh petenis Rusia berusia 21 tahun Elina Avanesyan, peringkat 65 dunia, dengan kemenangan 6-1, 4-6, 6-3.
Elena Rybakina melaju ke babak keempat setelah pertarungan sengit dengan petenis Amerika Taylor Townsend.
Townsend, peringkat 11, memenangi tiebreak set kedua untuk mempersiapkan set penentuan yang diperebutkan dengan sengit sebelum ia menyerah dengan kemenangan dari petenis Kazakhstan itu 6-3, 6-7(3/7), 6-4.
Baca juga: Sinner melenggang ke babak ketiga Miami Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024