Warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai pulang ke rumahnya masing-masing setelah banjir mulai surut, menyusul tertanganinya tanggul jebol Sungai Wulan dan Sungai Bugel.
Toha, salah seorang warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Minggu, mengakui sengaja pulang untuk membersihkan rumahnya setelah banjir mulai surut.
Jalan Pantura Timur Demak-Kudus, kata dia, juga sudah bisa dilalui, meskipun baru satu ruas jalan karena ruas satunya masih tergenang cukup tinggi.
Hanya saja, kata dia, jalan menuju rumahnya masih ada genangan.
Ia berharap setelah rumahnya dibersihkan dan banjir benar-benar surut, terutama akses di Dukuh Kedung Banteng juga surut, maka dirinya bersama keluarga bisa langsung menempati rumah tanpa harus bersih-bersih.
Hayuk, warga Desa Wonorejo lainnya mengakui tidak mengungsi karena rumahnya yang berlantai dua masih bisa ditempati sebagai tempat sementara selama banjir.
"Saya juga sudah mempersiapkan stok bahan makanan, sehingga tanpa harus mengungsi sudah bisa memenuhi kebutuhan pangan untuk keluarga," ujarnya.
Komandan Posko Terpadu Penanganan Darurat Banjir Demak Letkol Kavaleri Maryoto membenarkan bahwa sebagian besar daerah yang terdampak banjir, genangannya mulai surut.
"Memang banyak warga yang sebelumnya mengungsi, setelah mengetahui baniir surut pulang ke rumahnya," ujarnya.
Hal itu terjadi, kata dia, karena penanganan tanggul jebol, baik di Sungai Wulan maupun Sungai Bugel di Godong, Kecamatan Grobogan sudah ditutup, termasuk Saluran Induk Klambu Kiri di Desa Ngemplik Wetan.
"Saat ini BBWS masih melakukan penguatan tanggul yang sebelumnya jebol," ujarnya.
Baca juga: Operasi modifikasi cuaca di Jateng diperpanjang hingga 27 Maret
Baca juga: Operasi modifikasi cuaca di Jateng diperpanjang hingga 27 Maret
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024