Untuk rumah totalnya 4.085, rumah ibadah 138Gresik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur mengimbau warga Bawean untuk menempati pos pengungsian guna mengantisipasi gempa susulan.
"Kami imbau agar mereka yang bangunan rumahnya kurang kuat atau mengkhawatirkan, untuk menempati pos-pos pengungsian sebagai antisipasi gempa susulan saat malam hari," kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani usai menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait di Bawean, Gresik, Sabtu malam.
Selain itu, pihaknya langsung meninjau tenda-tenda darurat yang dibangun oleh warga sendiri pada beberapa titik di Bawean.
"Bapak-bapak, ibu-ibu, kalau memang kondisinya tidak memungkinkan, tidak apa-apa, sementara di tenda darurat, Insyaallah intensitas gempanya sudah mulai berkurang, ada sedikit tapi goyangannya kecil," ucapnya.
Baca juga: Pasien RSUD Umar Mas'ud Bawean masih ditempatkan di luar
"Semoga bencana ini segera selesai agar semuanya dapat kembali di rumah masing-masing," katanya.
Sementara itu, salah satu warga Bawean, Nur mengatakan sudah dua hari menempati tenda darurat karena masih takut jika harus tidur di dalam rumah.
"Masih takut kalau tidur di rumah, banyak gempa susulan," ucapnya.
Namun, jika siang hari dirinya beserta keluarga masuk ke rumah karena masih ada aktivitas yang harus dijalankan.
Baca juga: Pemprov Jatim data kerusakan akibat gempa di Pulau Bawean
Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mengatakan kerusakan yang terjadi hingga data pukul 18.00 WIB (23/3) total kerusakan bangunan mencapai 4.304.
"Untuk rumah totalnya 4.085, rumah ibadah 138, sekolah 68, perkantoran 12 dan fasilitas kesehatan satu," katanya.
Namun, lanjutnya, data tersebut akan berpotensi bertambah dikarenakan hingga Sabtu malam pukul 00.00 masih dilakukan perbaikan data.
"Karena data ini berubah terus, jadi setiap jam akan berbeda," katanya.
Baca juga: Pemrov Jatim kirimkan bantuan makanan hingga tenda bagi warga Bawean
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024