Jambi (ANTARA) - Polisi di Jambi mengalihkan lalu lintas dari Kabupaten Merangin menuju Kabupaten Kerinci melalui Padang setelah akses jalan tidak bisa dilalui akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Pangkalan Jambu, Merangin.
Jalan nasional di Provinsi Jambi yang menjadi penghubung Kabupaten Merangin dan Kerinci terputus akibat terendam banjir setinggi 1,5 meter.
Kapolsek Sungai Manau Iptu Muhammad Yusuf di Jambi, Sabtu, mengatakan saat ini kendaraan tidak bisa melewati jalan tersebut. Oleh karena itu, kendaraan menuju Kerinci dialihkan melalui Padang.
Banjir terjadi diakibatkan karena curah hujan tinggi di wilayah Sungai Manau dan juga air kiriman hujan dari sungai wilayah Kerinci
"Karena tersumbatnya aliran sungai di wilayah Sungai Manau terkait aksi para pekerja tambang ilegal yang bekerja di aliran sungai," kata dia.
Sampai saat ini jalan penghubung antara Kabupaten Kerinci dan Merangin mengalami putus total atau tidak bisa dilewati kendaraan di Desa Tanjung Mudo dan Desa Bungo Tanjung, Kecamatan Pangkalan Jambu, dengan ketinggian air sudah mencapai 100 hingga1 50 cm.
"Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melalui jalan tersebut. Sampai saat ini putus total akibat banjir ketinggian 100 sampai 150 centimeter (cm) sehingga jalan ke Kerinci dialihkan melalui Padang," kata dia.
Dia menyebutkan air mulai menggenangi pemukiman warga sejak pukul 05.10 WIB di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Manau dan Kecamatan Pangkalan Jambu.
Adapun ketinggian air di pemukiman warga mencapai 100 cm. Akibat banjir ini, terdapat sembilan desa dari dua kecamatan yang terdampak. Dua Desa berada di Kecamatan Sungai Manau yaitu Desa Sungai Nilau dan Desa Bukit Batu.
Di Kecamatan Pangkalan Jambu terdapat tujuh desa terdampak yaitu Desa Tanjung Mudo, Bungo Tanjung, Kampung Limo, Sungai Jering, Tiga Alur, Bukit Perentak, dan Desa Baru Pangkalan Jambu.
Polisi setempat juga telah membuat pengumuman pengalihan jalan melalui media sosial dan diharapkan masyarakat yang menuju ke Kerinci bisa mengantisipasi hal itu.
Pewarta: Tuyani
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024