dalam uji terbang tersebut, Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan menggunakan pesawat terbang jenis Beechcraft Super Kings AirMandailing Natal, Sumut (ANTARA) - Pengoperasian Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution tinggal menunggu peresmian menyusul telah selesainya pembangunan bandara yang
berada di Desa Sidojadi Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara itu.
Berbagai tahap pra operasional pun sudah dilakukan oleh kementerian perhubungan dan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) salah satunya adalah dengan melakukan tes flight (uji terbang).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Bandara Mandailing Natal, Agus Indrawan di Panyabungan, Sabtu, mengatakan dalam uji terbang tersebut, Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan menggunakan pesawat terbang jenis Beechcraft Super Kings Air.
Uji terbang perdana sendiri dilaksanakan pada pada Kamis (21/3) dan disaksikan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah setempat, Kepala Bandara UPBU Aek Godang, Abdul Rozak, Kasatpel Bandara Jenderal Besar AH Nasution Doni Romandika.
"Alhamdulillah uji terbangnya kemarin berjalan lancar. Biasanya penerbangan kalibrasinya berlangsung dari dua jam sampai empat jam. Kali ini kita di Mandailing Natal penerbangan kalibrasinya hanya berlangsung satu jam," katanya.
Ia menyampaikan penerbangan kalibrasi ini merupakan persyaratan wajib yang harus dilakukan pada bandara-bandara baru sebelum bandara tersebut dioperasikan. Hal ini dilakukan guna mengecek dan mengevaluasi bandara itu apakah sudah sesuai dengan standard atau tidak.
Baca juga: Bandara Mandailing Natal ditargetkan beroperasi April 2024
Pada pengecekan itu semuanya memenuhi standard yang telah ditetapkan. Derajat sudut pendaratan hingga titik landingnya dinyatakan telah sesuai dengan yang sudah ditentukan.
"Ketika dilakukan penerbangan, Alhamdulillah bandara kita sudah siap dilandasi oleh pesawat perintis dan komersil," ujar Agus.
Dia melanjutkan dengan suksesnya penerbangan kalibrasi itu Bandara Jenderal Besar AH Nasution saat ini masuk ke tahap peresmian dan operasi.
Untuk percepatan proses pengoperasian bandara, sejumlah dokumen administrasi juga sudah disiapkan. Bahkan, sejumlah dokumen persyaratan seperti Aeronautical Information Publication (AIP) juga dinyatakan sudah terbit.
"Yang sedang dalam proses saat ini adalah Sertifikat Bandar Udara (SBU) dan Verifikasi fasilitas. Ketika administrasinya sudah selesai, efektif date bandara kita rencanakan pada tanggal 18 April 2024," jelas Agus.
Guna menjaga keberlangsungan konektivitas udara itu, Agus berharap Pemkab Mandailing Natal ke depan bisa memberikan dukungan dan kebijakan dalam hal meningkatkan permintaan penumpang sehingga aktivitas penerbangan domestik antardaerah berkelanjutan.
Misalnya adalah dengan memberikan subsidi penerbangan dan kebijakan menggunakan moda transportasi udara bagi ASN dan pegawai perusahaan bila melakukan perjalanan dinas ke Medan.
Untuk rute penerbangannya sendiri pihak Kementerian Perhubungan merencanakan tiga rute, yakni Mandailing Natal - Medan, Mandailing Natal - Pekan Baru dan Mandailing Natal - Padang.
"Untuk rute yang kita rencanakan ada tiga rute. Namun, untuk yang potensial saat ini adalah Mandailing Natal - Medan. Untuk dua rute lagi tergantung demand penumpangnya, besar harapan kami maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat setipe ATR-72 500/600 seperti Citilink, Wings Air dan lain-lain dapat melayani penerbangan dari dan menuju Mandailing Natal," katanya.
Baca juga: Pemkab Mandailing Natal raih WTP pertama kali dari BPK
Baca juga: Omzet Pakkat makanan khas Mandailing Natal naik 100 persen di Medan
Pewarta: Juraidi dan Holik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024