Jakarta (ANTARA News) - Komisi Yudisial memutuskan Hakim Sudrajat Dimyati yang terseret kasus "lobi toilet" dinyatakan tidak terbukti melakukan lobi terhadap anggota Komisi III DPR Bacharuddin Nashori pada saat tes uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung.

"Tidak terbukti merencanakan atau merancang pertemuan serta tidak terbukti memberikan sesuatu dalam bentuk uang, surat atau lainnya kepada anggota DPR," kata Juru Bicara KY Asep Rahmat Fajar, di Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, lanjutnya, Hakim Sudajat dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim serta nama baiknya dipulihkan sesuai dengan peraturan.

Putusan ini sama dengan putusan Mahkamah Agung yang mengatakan hakim Sudrajad Dimyati tidak terbukti melakukan lobi dengan anggota Komisi III DPR di toilet DPR saat fit and proper test di Komisi III DPR.

Kasus "lobi toilet" berawal ketika Sudrajat usai melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan pada 18 September 2013 di Komisi III DPR sekitar pukul 11.30 WIB langsung menuju toilet untuk buang air kecil.

Saat sedang buang air kecil, Baharuddin Nashori dari Fraksi PKB juga masuk ke toilet sambil membawa selembar kertas berisi jadwal tes calon hakim agung, kemudian menanyakan mana calon hakim agung wanita karier dan mana yang non-karier kepada Sudrajat.

Setelah itu mereka keluar dari toilet secara beriringan, datanglah seseorang yang mencurigai adanya lobi-lobi di toilet antara Sudrajat dan Bachrudin. Dengan terjadinya kasus tersebut, Hakim Sudrajad tidak terpilih menjadi hakim agung.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013