Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya menerjunkan 17.276 personel untuk mengamankan unjuk rasa dan aksi mogok nasional buruh di wilayah DKI Jakarta.
"Selain dari Polda, pengamanan aksi demonstrasi dan mogok nasional juga melibatkan 3.800 personel TNI dan 819 personel dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Senin.
Rikwanto mengatakan personel yang diterjunkan akan ditempatkan di lokasi demonstrsi dan mogok nasional berlangsung.
Penjagaan khusus juga akan dilakukan di beberapa objek vital dan rawan seperti Istana Presiden, Kompleks Parlemen dan Bundaran Hotel Indonesia.
"Sampai saat ini situasi masih kondusif. Ada yang mogok kerja, tapi ada juga elemen yg tidak ikut seruan mogok nasional," tutur Rikwanto.
Pada Senin buruh di Indonesia melakukan unjuk rasa dan mengawali aksi mogok nasional yang direncanakan berlangsung hingga 2 November.
"Aksi ini diikuti oleh sekitar tiga juta buruh di 15 provinsi, 50 kabupaten dan kota dari sembilan federasi afiliasi KSPI," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
KSPI menuntut kenaikan upah buruh 50 persen dan khusus untuk DKI Jakarta mencapai Rp3,7 juta. Selain itu, mereka menuntut jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat dan penghapusan kebijakan tenaga alih daya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013