Sharif memaparkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perikanan, sehingga dapat menyediakan sumber daya manusia berkualitas untuk mengolah dan menjadikan sumberdaya kelautan dan perikanan itu menjadi suatu produk yang bernilai tinggi. Dalam konteks tersebut, KKP berkomitmen mengalokasikan 40% kapasitas peserta didik kepada anak nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan."Bursa kerja kelautan dan perikanan 2013 ini digelar dalam rangka memfasilitasi percepatan penyerapan tenaga kerja sekaligus menarik minat masyarakat terhadap dunia usaha dan dunia industri di sektor kelautan dan perikanan sebagai implementasi Pilar I Program Nasional Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Kapasitas Angkatan Kerja," ujarnya.
Secara nasional, setiap satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh KKP serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap tahun terus menghasilkan lulusan. Oleh karena itu, tingkat persaingan akan menjadi sangat tinggi dalam memperoleh lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha. "Saya berharap, para lulusan kelautan dan perikanan dapat memanfaatkan peluang kerja dan usaha pada Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan tahun 2013 ini. Selain para lulusan kelautan dan perikanan, tentu saja bursa kerja ini terbuka untuk dimanfaatkan masyarakat umum lainnya," katanya.
Sharif menegaskan, mutu pendidikan berkualitas menjadi kunci kelautan dan perikanan yang maju. Melalui sistem pendidikan vokasi yang diselenggarakan KKP, lulusan akan siap bekerja, dan mampu menjadi wirausahawan baru. Strategi yang dilaksanakan adalah mendorong sarana prasarana praktik di Sekolah Usaha Perikanan Menengah, Akademi Perikanan dan Sekolah Tinggi Perikanan, mampu menjalankan sebuah proses produksi. Strategi ini tentu saja tidak bermaksud merubah sekolah menjadi unit produksi yang berorientasi pada perluasan pasar, namun lebih kepada agar siswa memiliki keterampilan sebagai bekal setelah lulus untuk menjalankan proses produksi secara utuh dari pemilihan bahan baku, produksi hingga pemasaran. "Pengalaman ini menjadi penting untuk menghadapi peluang dan tantangan yang dihadapi lulusan. Terlebih setelah disepakatinya penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, di mana kesempatan kerja terbuka bagi negara ASEAN," jelasnya.
Temu Bisnis
Menurut Sharif, salah satu barometer keberhasilan pendidikan adalah sejauh mana kiprah para alumni dalam menerapkan ilmu yang didapatkannya. Untuk itu, program pendidikan KKP adalah mengembangkan sistem pembelajaran praktik di satuan pendidikan lingkup KKP, melakukan rekruitmen lulusan serta memfasilitasi Praktek Kerja Laut. Sistem pendidikan KP juga menyediakan program magang praktek sarana prasarana perikanan serta menjadi mitra usaha atau bapak asuh bagi alumni yang merintis menjadi pengusaha pemula. Sebagai pelaku usaha, alumni mengetahui apa yang dibutuhkan lulusan. Pola temu bisnis alumni ini juga mendorong siswa dan taruna mulai merintis menjadi wirausahawan kelautan dan perikanan. "Saya ucapkan selamat atas pembentukan Himpunan Pengusaha Perikanan Alumni Pendidikan Kelautan dan Perikanan, semoga semakin menambah motivasi alumni untuk menjadi wirausahawan baru kelautan dan perikanan," ujarnya.
Dalam pelaksanaan Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan ketiga kalinya ini,KKP semakin meningkatkan pelayanan penyediaan informasi ketenagakerjaan di sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan ini juga merupakan amanah Wakil Presiden yang disampaikan pada pelaksanaan Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan pertama di tahun 2011. Untuk itu, KKP bekerja sama universitas terus melaksanakan sinergi program layanan ketenagakerjaan kelautan dan perikanan. "Berkembangnya jumlah wirausahawan akan memberikan dukungan yang besar terhadap pencapaian sasaran penerapan konsep ekonomi biru. Karena keberhasilan ekonomi biru bergantung dari sejauh mana wirausahawan mampu kreatif dan inovatif menjalankan usaha yang dimilikinya," tutupnya.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013