Kini intensitas curah hujan ekstrem di Demak sudah berangsur turun.

Jakarta (ANTARA) - Tim Ahli PT Smart Cakrawala Aviation A Hilmi Rafiiq menyampaikan curah hujan yang ekstrem menjadi tantangan bagi pihaknya dalam melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC) untuk menanggulangi banjir di Demak, Jawa Tengah.

Menurutnya, hujan yang terjadi di Demak termasuk dalam intensitas yang ekstrem, karena memiliki curah hujan lebih dari 200 milimeter.

"Curah hujan di Demak itu termasuk ekstrem karena di atas 200 mm. Curah hujan lebat sendiri berkisar 100 mm sampai 150 mm," kata Hilmi, di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan curah hujan yang ekstrem tersebut diakibatkan adanya fenomena atmosfer yang tinggi di sekitar Demak. Selain itu kondisi geografis wilayah Demak yang berupa cekungan juga turut mempengaruhi keadaan, karena air yang turun seolah tertampung, sehingga menyebabkan banjir.

Ia mengatakan, walaupun pihaknya mengalami kesulitan dalam memodifikasi cuaca di Demak, namun upaya penanggulangan banjir melalui TMC tersebut membuahkan hasil.

Menurutnya lagi, kini intensitas curah hujan ekstrem di Demak sudah berangsur turun. Pihaknya mencatat intensitas air hujan di wilayah itu saat ini ada di kisaran 50 milimeter. Sehingga hal tersebut secara langsung menurunkan tinggi genangan air yang sebelumnya meresahkan masyarakat.

"Dari laporan rekan-rekan yang di lapangan curah hujan bisa kita minimalisir di bawah 50 mm, mungkin angka pastinya nanti akan BMKG yang rilis," katanya pula.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penanganan bencana banjir yang dipicu hujan ekstrem di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah ditempuh pemerintah mulai dari penambalan tanggul jebol hingga menggeser awan.

"Ya, ini memang hujannya sangat ekstrem, karena hujan ekstrem itu 150 milimeter, yang di sini sudah 238 milimeter. Sangat ekstrem sekali," kata Presiden Jokowi, usai meninjau korban banjir di SMK Ganesa, Demak, Jumat, yang diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.

Presiden Jokowi mengatakan intensitas hujan yang ekstrem itu memicu sejumlah infrastruktur tanggul jebol dengan lebar kebocoran yang bervariasi.
Baca juga: Kementerian PUPR anggarkan dana normalisasi Sungai Wulan Rp900 miliar
Baca juga: Jokowi: Cuaca ekstrem hingga alih fungsi lahan picu banjir di Demak

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024