Tangerang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang, Banten melaporkan sebanyak 543 kepala keluarga (KK) di daerah itu terdampak banjir akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Jumat.
Jumlah warga terdampak banjir tersebut merupakan hasil data dari dua daerah, yakni Kabupaten Tangerang terdapat 253 KK dan Kota Tangerang Selatan 290 KK.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara di Tangerang, Jumat, mengatakan beberapa titik banjir berada di Kecamatan Kosambi, salah satunya Perumahan Duta Bandara.
Baca juga: Puluhan warga Teluknaga Tangerang diungsikan akibat banjir
Banjir di perumahan tersebut disebabkan meluapnya air Sungai Dadap dengan ketinggian 80 centimeter.
Atas kejadian tersebut, pihaknya telah melakukan proses evakuasi warga dan memprioritaskan warga lanjut usia (lansia).
"Sementara warga masih bertahan di rumah masing-masing, kecuali ada beberapa lansia yang segera diungsikan ke rumah kerabat yang tidak tergenang banjir," ucapnya.
Pusdalops BPBD Kabupaten Tangerang melaporkan ada 133 KK yang terdampak banjir di RT 05 RW 13 dan 120 KK di RT 02 RW 13.
BPBD menyiapkan personel dan peralatan, seperti perahu guna memberikan pelayanan evakuasi dan mobilisasi masyarakat yang terdampak banjir di Kecamatan Kosambi.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Selatan Essa Nugraha mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah itu menyebabkan banjir di sejumlah titik. "BPBD merilis terdapat dua titik banjir yang merendam pemukiman warga," katanya.
Dia merinci banjir di Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, dan Kelurahan Sawah Lama, Kecamatan Ciputat.
Baca juga: Ratusan KK di Kabupaten Tangerang terdampak banjir
Baca juga: 498 KK di Tangerang Selatan terdampak banjir
"Kemudian, Pondok Maharta, Pondok Aren, Tembok Bolong, Rempoa, dan Perum Pondok Safari Jurangmangu," katanya.
Dia mengaku ada 290 KK yang rumahnya terdampak banjir dengan ketinggian hingga 50 centimeter. Hingga saat ini, warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing.
"Meski demikian, petugas masih berjaga di lokasi untuk mengantisipasi bila air semakin naik, karena curah hujan yang mengguyur wilayah setempat cukup deras. Kami juga akan menerjunkan alat penyedot air supaya banjir cepat surut," kata dia.
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024