Brigjen Said Latuconsina berhak memakai gelar tersebut karena juga berasal dari Nunusaku, punya hubungan keluarga dengan Laturake

Ambon (ANTARA) - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina menerima gelar adat Upu Latu Kupenia oleh tokoh adat yang tergabung dalam Lembaga Adat Lumbatu Nuru Sikwa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku.

“Terima kasih atas kepercayaan masyarakat enam negeri (desa) adat di Seram Barat yang telah memberikan gelar adat ini kepada saya,” kata Brigjen Said dalam keterangan yang diterima di Ambon, Jumat.

Upu Latu Kupenia merupakan gelar adat tertinggi yang baru dianugerahkan oleh Lembaga adat Lumbatu Nuru Sikwa. Lumbatu Nuru Sikwa sendiri adalah Lembaga adat yang terdiri dari enam negeri adat yaitu Negeri Lumoli, Negeri Neniari, Negeri Nurue, Negeri Rumahsoal, Negeri Morekau dan Negeri Kamal.

Upacara pemberian gelar adat kepada Brigjen Said Latuconsina dilaksanakan di Negeri Lumoli Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat, di hadapan para tokoh adat, tokoh masyarakat dan para raja serta Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kecamatan Seram Barat.

Acara ini dirangkai dengan pelaksanaan tutup atap bangunan rumah adat Baileo Henna Lumoli Pesaluei.

Baca juga: Gubernur Maluku dianugerahi gelar adat oleh masyarakat Banda Naira
Baca juga: Peringati perjuangan Pattimura warga Maluku gelar adat "Bambu Gila"


Menurut Brigjen Said hal ini selain merupakan suatu kebanggaan juga merupakan kehormatan dan menjadi konsekuensi logis untuk harus menjaga nama baik Lumbatu Nuru Sikma.

Dengan diberikannya gelar adat itu Brigjen Said meminta kepada perangkat negeri untuk selalu menjaga hubungan dan terus berkomunikasi agar saling berusaha membangun negeri ke arah yang lebih baik terutama persoalan peningkatan sumber daya manusia, kesehatan, dan lapangan pekerjaan, termasuk sama-sama menciptakan situasi daerah yang aman dan kondusif.

Brigjen Said Latuconsina juga berharap tatanan adat yang telah lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Maluku yang merupakan warisan untuk generasi yang akan datang harus terus dilestarikan.

"Generasi muda harus memahami hubungan kekeluargaan antar negeri termasuk pela gandong karena hal ini dapat menjadi modal dasar bebagai kegiatan positif dalam membangun Maluku," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar adat kehormatan Maluku
Baca juga: Warga Rohomoni gelar adat "Maasiri Rumah Sigit"


Sementara itu Raja Negeri Lumoli Dominggus Sasake mengatakan bahwa pemberian gelar Upu Latu Kupenia ini sudah melalui musyawarah adat dengan berbagai pertimbangan, alasan yang paling mendasar adalah Brigjen Said merupakan putra asli Maluku sekaligus sebagai anak adat yang secara historis memiliki pertalian kekeluargaan dengan mata rumah Laturake yang ada dalam Lumbatu Nuru Sikwa.

“Brigjen Said Latuconsina berhak memakai gelar tersebut karena juga berasal dari Nunusaku, punya hubungan keluarga dengan Laturake,” katanya.

Selain itu Brigjend Said Latuconsina juga dinilai memberikan kontribusi besar terhadap kemaritiman di Maluku. Dengan pemberian gelar adat tersebut Brigjen Said diharapkan dapat menjadi percontohan pemimpin bagi generasi muda Seram Bagian Barat.

Baca juga: Menko Kesra dianugerahi gelar adat Maluku
Baca juga: Presiden Dianugerahi Gelar Adat Tertinggi Maluku

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024