Keberhasilan panen cabai ini juga diharapkan turut mendukung ketersediaan pasokan cabai khususnya di Kabupaten Bangka Selatan.
Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berupaya meningkatkan ekonomi pondok pesantren melalui program budi daya tanaman cabai.
"Kami menyambut baik panen perdana cabai yang telah berhasil dilakukan kawan-kawan Pondok Pesantren Quran Cahaya, Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan, ini bentuk dukungan kami untuk meningkatkan ekonomi pesantren sekaligus menjaga stabilitas inflasi berbasis pesantren," kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Babel Nurfadilah, di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan Kantor Perwakilan BI Babel memiliki komitmen dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya mendorong pondok pesantren agar semakin berdaya dan tangguh melalui budi daya cabai rawit dan hidroponik.
"Kami berharap apa yang sudah kita lakukan selama ini semakin berkembang, keberhasilan yang sudah dicapai bisa ditingkatkan dan dikembangkan di wilayah lain untuk meningkatkan ekonomi pesantren," katanya pula.
Keberhasilan panen cabai ini juga diharapkan turut mendukung ketersediaan pasokan cabai khususnya di Kabupaten Bangka Selatan, sehingga dapat memitigasi pergerakan harga cabai rawit menjelang hari besar keagamaan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Menurut dia, BI Babel bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) selama ini telah berupaya meningkatkan pasokan pangan lokal yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, salah satunya pondok pesantren.
Pondok Pesantren Quran Cahaya, Bangka Selatan merupakan salah satu penerima bantuan teknis demplot cabai yang diinisiasi BI Babel dan penerima manfaat Program Sosial Bank Indonesia tahun 2023 dalam mendukung Program Kemandirian Ekonomi Pesantren dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Ponpes Quran Cahaya menanam cabai rawit di lahan seluas 1.200 meter persegi dengan jumlah bibit pohon 1.100 batang, dan sampai saat ini telah memperoleh hasil panen perdana pada bulan Februari hingga sekarang sebanyak 118 kg yang masih akan bertambah dengan panen selanjutnya.
Selain dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian hasil panen tersebut juga dijual ke keluarga santri dan ke pasar, sehingga menambah pendapatan pondok pesantren.
"Semoga keberhasilan ini bisa memberikan semangat para santri untuk terus menekuni usaha yang dijalankan, sehingga bisa ikut berperan dalam pengendalian inflasi melalui budidaya cabai rawit," katanya pula.
Pimpinan Ponpes Quran Cahaya sangat mengapresiasi upaya BI dalam pengembangan ekonomi di Ponpes Quran Cahaya dengan potensinya yang berada di Toboali sebagai salah satu lumbung pangan Bangka Belitung, serta mendukung upaya pemerintah dalam stabilitas inflasi melalui penanaman hortikultura yang berkelanjutan.
Untuk terus memperkuat pengendalian inflasi, BI Babel, TPID Babel, dan mitra strategis akan terus berkomitmen melanjutkan program unggulan GNPIP pada tahun 2024 melalui kerangka strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif).
Melalui strategi tersebut, BI dan TPID berharap angka inflasi tahun 2024 akan berada dalam sasaran target nasional sebesar 2,5+1 persen.
Baca juga: BI-Pemprov Babel mengembangkan program kemandirian ekonomi pesantren
Baca juga: BI Babel fasilitasi UMKM binaan ekspor lada ke Australia dan Filipina
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Try Mustika
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024