Kenaikan 'yield' obligasi Pemerintah AS dan klaim pengangguran AS lebih rendah dari ekspektasi
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjelang akhir pekan ditutup merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil (yield) Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pada akhir perdagangan Jumat, kurs rupiah melemah 114 poin atau 0,73 persen menjadi Rp15.783 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.669 per dolar AS.
"Kenaikan 'yield' obligasi Pemerintah AS dan klaim pengangguran AS lebih rendah dari ekspektasi," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Rupiah melemah jelang akhir pekan karena dolar AS rebound
Baca juga: Rupiah Jumat pagi turun menjadi Rp15.729 per dolar AS
Dari domestik, masih euforia pada hasil pemilihan presiden dan wakil presiden yg sudah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Selain itu, likuiditas perekonomian RI atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2024 tumbuh 5,3 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp8.739,6 triliun.
Baca juga: Rupiah menguat karena The Fed tahan suku bunga FFR
Baca juga: Rupiah menguat setelah pengumuman hasil pemilu 2024
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024