Sanya, China (ANTARA) - Raksasa agrobisnis Jerman, Bayer, memiliki keyakinan terhadap industri benih China dan bersedia berpartisipasi dalam pengembangan bioteknologi China, setelah dorongan revitalisasi mempercepat pengembangan pasar tersebut, demikian disampaikan seorang eksekutif Bayer.
"Industri benih China menunjukkan banyak aspek positif baru, baik dalam rancangan kebijakan, maupun pengembangan pasar," ujar Terry Chen, Manajer Umum China Seed International Seed, perusahaan patungan antara Bayer dan China National Seed Group.
Kongres Benih China (Nanfan Agricultural Silicon Valley) 2024 ditutup pada Rabu (20/3) di Kota Sanya, Provinsi Hainan, China selatan.
Kongres tersebut menarik banyak perusahaan industri dari dalam maupun luar negeri. Sejumlah varietas, teknologi, dan peralatan baru pun diluncurkan di ajang tersebut.
China adalah pasar yang sangat besar dan industri benihnya masih terus berkembang, kata Christy Hu, direktur urusan regulasi benih dan karakteristik di Bayer Crop Science China, dalam kongres tersebut.
Banyak perusahaan China sudah memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan (litbang) yang hebat serta daya saing yang kuat, dan ada banyak ruang untuk kerja sama bagi Bayer, lanjut Hu.
"Kemajuan hanya dapat dicapai dengan kompetisi dan kerja sama, dan peningkatan daya saing industri benih secara keseluruhan merupakan hal yang sangat baik untuk pengembangan industri benih China," imbuh Hu.
"Bayer berharap dapat menyediakan sumber daya global yang lebih banyak dan lebih baik bagi China," tutur Hu.
"Untuk revitalisasi industri benih China, pengenalan sumber daya plasma nutfah asing, teknologi, dan pelatihan talenta dalam industri benih merupakan hal yang saling menguntungkan," tambahnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024