Dari 339 kota yang dipantau oleh kementerian tersebut, densitas rata-rata PM2,5, indikator utama polusi udara, turun sebesar 2,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 45 mikrogram per meter kubik, ungkap kementerian itu.
Densitas rata-rata PM10 turun 8,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 64 mikrogram per meter kubik, dan angka sulfur dioksida turun 10 persen menjadi 9 mikrogram per meter kubik.
Di antara 168 kota utama yang dipantau oleh kementerian tersebut, Lhasa, ibu kota Daerah Otonom Xizang di China barat daya, menempati peringkat teratas dalam hal kualitas udara yang baik pada bulan lalu.
Setelah Lhasa, kemudian menyusul Haikou di Provinsi Hainan dan Huizhou di Provinsi Guangdong, China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024