Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, menyatakan dana Otonomi Khusus (Otsus) 2024 untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

"Dana Otsus 2024 untuk Pemkab Jayapura dianggarkan sebesar Rp210 miliar, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp177 miliar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi di Sentani, Jumat.

Ia mengatakan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001, dana Otsus ditujukan untuk membiayai percepatan pembangunan khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi.

Baca juga: Pemkot Jayapura: Dana Otsus 2024 difokuskan pada pemberdayaan ekonomi

“Anggaran yang diterima Pemkab Jayapura akan disalurkan kepada masyarakat melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis maupun pemerintahan distrik,” katanya.

Menurut Hana, penggunaan dana Otsus saat ini bukan hanya dikelola oleh OPD teknis, tetapi pemerintahan distrik juga diberikan wewenang dalam penggunaan dana Otsus.

“Kami berharap program dan kegiatan yang dilakukan oleh OPD teknis maupun distrik harus saling mengisi satu dengan yang lain sehingga bisa berjalan baik tanpa ada ketimpangan di lapangan,” ujarnya.

Baca juga: Pemkab Jayapura alokasikan dana Otsus guna tingkatkan mutu pendidikan

Dia mengatakan masyarakat Papua di kampung-kampung itu masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah berupa dukungan modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), biaya pendidikan, pemberdayaan maupun pembangunan jaringan air bersih maupun jalan produksi.

“Komponen-komponen ini yang harus dikerjakan oleh OPD dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua di kampung-kampung agar mereka dapat mandiri,” katanya.

Dia menambahkan bahwa memang program terlihat monoton, kegiatan setiap tahun yang dilakukan "itu-itu saja" atau tidak ada perubahan, tetapi itulah yang dibutuhkan masyarakat Papua di kampung.

Baca juga: Pansus Otsus DPRD Jayapura: Penyaluran BOSDA sudah berjalan baik

“Kita tidak bisa melepas begitu saja, pendampingan harus terus dilakukan, tidak mengenal waktu, harus bersabar supaya pola pikir kemajuan itu dapat terjadi bagi masyarakat Papua di 139 kampung dan lima kelurahan,” ujarnya.

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024