Jakarta (ANTARA News) - Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) sedang mempersiapkan pementasan "Perempuan di Pinggir Danau" di Jerman.
"Perempuan di Pinggir Danau" atau "Borua Nadi Duru Ni Tao" dalam bahasa Batak akan tampil pada Batak Tag, Hari Batak, pada 2 November 2013 di Museum Rautenstrauch-Joest.
"Khusus opera, kami akan tampil di kota lain sampai tanggal 6," kata Tumpak Hutasoit, Direktur Artistik PLOt, kepada ANTARA News saat ditemui di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur, Sabtu sore.
Beberapa penyesuaian akan dilakukan saat lakon yang disutradarai oleh Lena Simanjuntak-Mertes itu tampil pada acara peringatan 150 kerja sama Tanah Batak dengan Jerman.
"Perempuan di Pinggir Danau" dimainkan oleh tujuh orang dalam pertunjukan di UKI hari ini, namun saat tampil di Jerman nanti akan ada dua pemain tambahan yang berbahasa Jerman.
"Bahasa Indonesia-Jerman. Mayoritas Indonesia, bahasa Batak pastinya. Kami lihat situasinya dulu," tambahnya.
Tumpak, yang juga bertindak sebagai narator dalam cerita tersebut, mengatakan dari segi bahasa, PLOt berupaya berkompromi.
Ia dan sutradara akan berupaya agar dialog dapat disampaikan pula dalam bahasa asing. "Bahasa jangan jadi sekat," katanya.
Dia pun akan menambah iringan musik untuk memperkenalkan musik tradisional Batak.
Taganing mengiringi pementasan "Perempuan di Pinggir Danau" di Gedung William Soerjadjaja UKI selama 25-26 Oktober 2013.
Selain menggelar pertunjukan, sutradara Lena Simanjuntak-Mertes juga meluncurkan buku "Perempuan di Pinggir Danau" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Batak Toba, Inggris, dan Jerman. Dia juga membuat buku itu dalam aksara Batak.
"Buku ini untuk pembaca lokal, nasional, dan internasional. Terutama untuk perpustakaan dan universitas," kata Lena.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013