Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mendukung upaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengembangan talenta unggul di lingkup BRIN serta perguruan tinggi.
Menurutnya, pemerintah harus membuka peluang untuk para diaspora dapat mengabdi bagi Indonesia sebagai dosen maupun peneliti.
"Ada beberapa hal dalam rangka penguatan BRIN yang diusulkan, termasuk pengusulan JF Utama diaspora para peneliti-peneliti, profesor-profesor di luar negeri yang selama ini tidak mendapat pintu untuk mengabdi di Indonesia, ini sedang coba kita kaji dengan usulan dari BRIN," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah fokus dalam peningkatan SDM dengan menempatkan putra putri terbaik bangsa di pemerintahan melalui pengadaan ASN.
Hal tersebut untuk memenuhi jenis jabatan di antaranya JF dan JP, dan pada jabatan yang khusus membutuhkan keahlian tertentu seperti dokter spesialis, programmer, serta peneliti.
Adapun mekanisme rekrutmen yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dimaksud di antaranya melalui kerja sama dengan Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia atau dunia, organisasi diaspora, sekolah kedinasan, ataupun dengan melakukan uji portofolio/wawancara dan Computer Assisted Test (CAT).
Baca juga: Menteri PANRB dukung Kemenlu terapkan reformasi birokrasi berdampak
Baca juga: Menpan RB jajaki kerja sama transformasi digital Indonesia-Australia
Selain itu, Anas juga mengatakan bahwa BRIN merupakan bagian dari mesin birokrasi yang berperan penting dalam melakukan riset yang mendalam untuk memberikan data dan analisis yang diperlukan.
Hal ini guna mendukung proses reformasi birokrasi, termasuk identifikasi tantangan, formulasi kebijakan, dan pengembangan strategi implementasi yang efektif.
Sementara itu Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa pihaknya berterima kasih atas dukungan dan komitmen Kementerian PANRB dalam proses pengembangan SDM di lingkup BRIN serta perguruan tinggi.
Dia menilai pihaknya perlu memfasilitasi talenta-talenta unggul yang sudah terbukti mencapai jenjang akademisi tertinggi di luar negeri untuk bisa kembali ke tanah air dan mengabdikan dirinya di Indonesia ke depannya.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024