Moskow (ANTARA) - Tingkat partisipasi warga Rusia dalam pemilihan presiden mencapai 77,49 persen, kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Ella Pamfilova pada Kamis.
"Dengan kata lain, 87.576.075 pemilih berpartisipasi dalam pemilu. Dalam sejarah Rusia modern, angka itu belum pernah tercatat sebelumnya," kata dia dalam pertemuan komisi tersebut.
Tingginya partisipasi pemilih menunjukkan sifat demokratis pemilu tersebut, kata dia, seraya menolak tuduhan Barat bahwa pemilu Rusia kekurangan "calon independen".
"Buatlah kamus yang menjelaskan apa arti kata 'independen', yang dalam konteks ini sesuai dengan pemahaman mereka. (Tuduhan) itu digaungkan oleh seorang calon yang mendapat dukungan finansial dari Barat," kata Pamfilova.
Komisi pemilu Rusia menyimpulkan bahwa banyaknya surat suara yang rusak tercatat di negara-negara di mana sejumlah besar warga Rusia pergi meninggalkan negara itu dalam dua tahun terakhir, kata dia.
Dia lalu memberi contoh, jumlah surat suara rusak di Polandia mencapai sepertiga dari keseluruhan.
Pemilihan presiden di Rusia digelar pada 15-17 Maret. Presiden petahana Vladimir Putin memenangi pemilihan itu dengan raihan suara 87,28 persen.
Pesaingnya dari Partai Komunis, Nikolay Kharitonov, meraup suara terbanyak kedua dengan 4,31 persen, yang diikuti calon dari partai Rakyat Baru, Vladislav Davankov (3,85 persen), dan kandidat dari Partai Demokratik Liberal, Leonid Slutsky (3,2 persen).
Sumber: Sputnik
Baca juga: Rusia sebut 'absurd' pihak yang mengklaim pilpresnya tidak sah
Baca juga: Negara Eropa kecam Pilpres Rusia di daerah Ukraina yang diduduki
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024