Dilansir dari keterangan resmi yang diterima pewarta, Kamis, proses pembangunan fasilitas PON 2024 berlangsung cepat karena membangun stadion baru, renovasi stadion lama dan perbaikan bangunan penunjang lainnya tanpa mulai dari nol.
"Pembangunan fasilitas untuk PON cukup cepat. Hal itu karena kita tidak benar-benar membangun dari nol, tapi beberapa memperbaiki bangunan yang ada," jelas Wakabid Media dan Humas KONI Pusat Muhammad Tirto Prima Putra.
PON 2024 akan berlangsung di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Utara dengan mempertandingkan 65 cabang olahraga. PON 2024 berlangsung di 10 Kabupaten/kota di Aceh, serta 9 Kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Menurut Tirto, PON 2024 tidak hanya memberikan dampak dari segi olahraga saja namun dengan dilangsungkan di 19 kabupaten/kota juga dapat memberi dampak ekonomi bagi seluruh masyarakat di sekitar venue.
Baca juga: KONI harapkan peserta baru PON dari Papua munculkan atlet unggul
Baca juga: KONI Sumut bertekad wujudkan sukses prestasi pada PON 2024
PON 2024 Aceh-Sumatera Utara akan dilaksanakan sesuai rencana dan dimulai pada 8 September mendatang. Untuk pembukaan akan berlangsung di Aceh. Sementara, penutupan dilangsungkan di Medan, Sumatera Utara, pada 20 September.
"PON ini memang sudah lama sekali kita langsungkan. Sejak kita berjuang memerdekakan diri. Akhirnya, pertama kali terlaksana pada 1948," pungkas Tirto.
Ia berharap PON 2024 di Aceh-Sumut akan berhasil. Selain menjadikan hal positif bagi masyarakat, juga bagi para peserta yang ikut bertanding dalam pesta olahraga nasional tersebut.
Dari keterangan resmi KONI Pusat berikut sebaran venue dan kabupaten/kota pelaksana PON 2024:
- Sumatera Utara:
1. Binjai
2. Medan
3. Langkat
4. Deli Serdang
5. Serdang Bedagai
6. Kota Pematang Siantar
7. Toba
8. Simalungun
9. Karo
- Aceh:
1. Banda Aceh, 20 venue
2. Aceh Besar, 6 venue
3. Sabang, 4 venue
4. Pidie, 3 venue
5. Aceh Utara, 2 venue
6. Aceh Timur, 2 venue
7. Bener Meriah, 1 venue
8. Aceh Tengah, 2 venue
9. Aceh Barat, 2 venue
10. Aceh Tenggara, 2 venue
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024