Jakarta (ANTARA) - Pelatih ganda campuran Indonesia Herry Iman Pierngadi mengatakan gugurnya Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari pada babak 32 besar atau babak awal Swiss Open di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Rabu (20/3), adalah karena keduanya kerap melakukan kesalahan sendiri.
Pada babak awal itu, pasangan peringkat 17 dunia tersebut takluk di tangan pasangan Taiwan Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin 21-19, 15-21, 16-21.
Herry menilai Rinov/Pitha bermain kurang fokus pada gim kedua setelah kemenangan di gim pertama.
Hal ini membuat finalis Orleans Masters beberapa hari yang lalu itu kerap melakukan kesalahan sendiri dan membuahkan poin-poin untuk lawan.
“Cara bermain atau pola main Rinov/Pitha di gim kedua berubah dan banyak mati sendiri. Kualitas fokusnya juga berkurang karena lawan juga bagus,” kata Herry melalui keterangan resmi dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Kamis.
Baca juga: Bagas/Fikri ingin maksimalkan peluang di Swiss Open jelang Olimpiade
Untuk di gim ketiga, Herry mengatakan pola permainan Rinov/Pitha yang kerap melakukan kesalahan di gim kedua sudah sulit untuk diubah sehingga keduanya harus menerima kenyataan untuk keluar lebih awal di Swiss Open.
“Di gim ketiga dari awal main mati sendirinya terlalu banyak, masih belum bisa stabil mengubah pola mainnya dan kebiasaan errornya sering berulang terus,” lanjutnya.
Herry mengatakan kini ia sedang berfokus membenahi performa Rinov/Pitha pada turnamen akhir bulan ini Madrid Spain Masters yang dimainkan pada 26-31 Maret untuk mengejar kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
“Spain Masters masih lanjut karena kans ke Olimpiade masih terbuka,” tambahnya.
Baca juga: 13 wakil Indonesia awali perjuangan pada hari kedua Swiss Open
Baca juga: Apri/Fadia hingga Leo/Daniel amankan tempat di babak kedua Swiss Open
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024