Ini satu kesempatan yang baik untuk melakukan riset dari sisi ekspedisiJakarta (ANTARA) -
Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR-ABS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Herry Yogaswara menyebutkan bahwa riset sastra dan bahasa bisa didanai lewat skema Riset Inovasi Indonesia Maju (RIIM) ekspedisi.
"Ini satu kesempatan yang baik untuk melakukan riset dari sisi ekspedisi, karena di tahun 2023 kemarin, beberapa riset terkait bahasa dan sastra itu didanai untuk kegiatan RIIM ini, dan mudah-mudahan akan lebih bisa banyak lagi," kata Herry dalam acara bedah buku "Suara Alam dari Komunitas Kita" yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan, riset bahasa dan sastra, salah satunya yang terkait dengan lingkungan mesti lebih banyak dibedah untuk melihat dari berbagai perspektif, termasuk lingkungan secara fisik maupun politik-ekologis.
"Mengenai buku ini, saya kira menjadi satu hal yang penting, mencoba melihat bagaimana persoalan-persoalan lingkungan kita lihat dari perspektif-perspektif yang selama ini mungkin sangat physical environmentalist, atau melihat dari sisi fisik-lingkungan, juga dari sisi politik-ekologis, kebijakan, dan sebagainya," katanya.
Menurutnya, buku tersebut menawarkan satu perspektif lain, bagaimana melihat sebuah karya tentang lingkungan dari sisi sastra dan bahasa, untuk memperlihatkan relasi yang sangat dekat antara subjek yang dituliskan dengan para penulisnya.
"Buku yang ditulis oleh civitas akademik sebaiknya memang dilempar ke publik untuk dibedah, kemudian kita bisa melihat berbagai perspektif yang lebih luas dari apa yang dituliskan," katanya.
Ia juga memaparkan, skema RIIM ekspedisi kini tak lagi memiliki tenggat waktu atau deadline.
"Saat ini sistemnya tidak lagi mengenal tenggat waktu atau deadline, tetapi kapan saja bisa langsung mengunggah proposal, kemudian nanti akan dinilai oleh tim review," katanya.
Ia juga optimistis bahwa kegiatan-kegiatan bedah buku sastra dan bahasa ini dapat menjadi langkah yang sangat baik untuk kemajuan penelitian di bidang tersebut, serta diharapkan dapat berlanjut di tahun-tahun yang akan datang.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024