Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta warga agar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar untuk mencegah demam berdarah dengue.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo Sri Budi Utami, di Kulon Progo, Kamis, mengatakan bahwa hal itu perlu dilakukan karena pada Februari 2024 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kulon Progo tercatat sebanyak 85 kasus.
Baca juga: Dinkes Bangka Selatan minta warga terapkan 3M plus cegah DBD
"Kami meminta warga agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur plus melalui gerakan satu rumah satu jumantik secara berkesinambungan," kata Sri Budi.
Ia mengatakan Dinkes Kulon Progo juga mengintensifkan sosialisasi kewaspadaan DBD.
"Kami juga melakukan gerakan satu rumah satu jumantik tidak hanya pada rumah tangga tetapi juga menyasar tempat-tempat umum, perkantoran, tempat ibadah, dan sekolah," katanya.
Baca juga: Dinkes Rejang Lebong minta warga waspadai penyebaran DBD
Selain itu, lanjut Sri Budi, Dinkes Kulon Progo juga melaksanakan penyelidikan epidemiologi (PE) dalam waktu 1x24 jam apabila ditemukan kasus, monitor dan mengkaji perkembangan kasus secara intensif, melaksanakan koordinasi lintas sektor terkait, pengasapan di wilayah-wilayah yang sudah ditentukan.
"Kami juga melakukan penanganan penderita DBD," katanya.
Sri Budi mengatakan Dinkes Kulon Progo juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 443/0434 tertanggal 20 Februari 2024 tentang Antisipasi Peningkatan Kasus Dengue di Awal Musim Hujan Tahun 2024. Surat sudah dikirimkan kepada 21 Kepala UPT puskesmas dan 12 panewu (camat).
Baca juga: Dinkes Ngawi minta warga lakukan PSN saat musim hujan cegah DBD
"Kepala puskesmas dan panewu diharapkan bisa mengantisipasi adanya kasus dengue di wilayahnya," kata dia.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024