Memang pada putaran terakhir kubu Andi Mallarangeng suaranya `merapat` ke Marzuki Alie tetapi pertemuan itu terjadi saya ada di sana dan saya bersumpah tidak ada politik uang saat itu,"Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengklaim kubu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng dan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie tidak terlibat politik uang dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.
"Memang pada putaran terakhir kubu Andi Mallarangeng suaranya `merapat` ke Marzuki Alie tetapi pertemuan itu terjadi saya ada di sana dan saya bersumpah tidak ada politik uang saat itu, tidak ada janji-janji uang baik Pak Marzuki maupun Pak Andi ke kubu Andi Mallarangeng, tidak ada janji iming-iming, pemberian uang juga tidak ada disitu karena saya ada di sana," kata Ramadhan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK Jakarta, Jumat.
Ramadhan menjadi saksi dalam kasus dugaan penerimaan hadiah berkaitan dengan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang, Bogor dan proyek-proyek lain dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Pertanyaan tadi seputar kongres di Bandung, apakah ada pengetahuan saya tentang `money politic` di Kongres Bandung, yang kedua seputar tersangka Anas di Hambalang," tambah Ramadhan.
Anggota Komisi I DPR tersebut menjadi juru bicara tim Andi Mallarangeng saat kongres.
"Saya banyak menjawab untuk Andi Mallarangeng, tetapi yang menyangkut kubu Marzukli Alie dan Pak Anas Urbaningrum, saya terus terang tidak tahu apa yang dilakukan oleh tim Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie," jelas Ramadhan.
Ia mengaku hanya menyampaikan opini kepada publik untuk "memasarkan" Andi dan menjadi juru bicara kepada media massa.
Selanjutnya pasca Anas terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat, ia mengaku partai itu melakukan rekonsiliasi.
"Saat itu dari kubu Anas ada jabatan ketua umum, wakil ketua umum, bendahara umum dan sebagainya, sedangkan dari tim Andi ada Sekretaris Jenderal Edhi Baskoro Yudhoyono dan ada Wakil Sekjen, selain itu ada yang lain dari kubu Anas," jelas Ramadhan.
Mantan pemimpin redaksi Jurnal Nasional itu pun mengaku tidak mengobrol maupun bertemu dengan Anas di luar kongres.
"Saya tidak bohong, kalau itu saya lakukan bisa habis saya di kubu Andi Mallarangeng karena saya hanya `memasarkan` Andi Mallarangeng," ungkap Ramadhan.
Ramadhan pun menjelaskan bahwa ia tidak tahu mengenai pembagian uang yang disampaikan oleh mantan bendahara umum partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
"Saya tidak tahu, saya tidak terlibat dalam pengumpulan ketua- ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) karena bukan level saya," tambah Ramadhan.
(D017/A011)
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013