kondisi pariwisata Kepri saat ini dihadapkan pada persoalan persaingan dengan negara kompetitor, seperti Singapura dan Malaysia.
Tanjungpinang (ANTARA) - Kepulauan Riau (Kepri) dinilai memiliki modal besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2024, yaitu keunggulan dari segi aksesibilitas, amenitas, dan atraksi atau 3a.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti di Tanjungpinang, Kamis, menjelaskan dari sisi aksesibilitas, Kepri mempunyai lima pelabuhan dan satu bandara internasional. Dengan rincian, Kota Batam memiliki dua pelabuhan dan satu bandara internasional.
Lalu, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota Tanjungpinang, masing-masing satu pelabuhan internasional. "Akses kita sudah sangat bagus dan mendukung untuk wisata perbatasan," ujarnya.
Baca juga: Dispar Bali mulai sidak pungutan wisman di empat kawan wisata
Kemudian dari sisi amenitas, Kepri mempunyai hotel, resort, dan beberapa penginapan dengan budget murah.
Berikutnya atraksi, yang mana Kepri memiliki kekayaan wisata alam, budaya, hingga buatan. "Tinggal bagaimana kita menjualnya untuk menarik minat wisman datang kemari," ucap Guntur.
Kendati begitu, kata Guntur, kondisi pariwisata Kepri saat ini dihadapkan pada persoalan persaingan dengan negara kompetitor, seperti Singapura dan Malaysia.
Ia menilai pariwisata kedua negara tetangga tersebut terus berkembang tanpa hambatan, bahkan mulai meninggalkan Kepri. "Kalau dalam istilah balapan. Mereka sudah over lap atau berhasil mendahului kita satu putaran," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Guntur, Kepri masih menunggu perlakuan khusus dari pemerintah pusat terkait penerapan kebijakan Visa on Arrival (VoA) atau visa kedatangan yang dinilai masih memberatkan wisman datang berkunjung ke Tanah Air.
Hal ini menyusul beberapa negara lain mulai membebaskan visa kedatangan untuk wisman beberapa negara, sementara di Indonesia masih memberlakukan VoA.
"Kami berharap ada insentif dari segi regulasi kunjungan wisman, sehingga Kepri makin banyak dikunjungi turis yang pada tahun 2022 mencapai 1,5 juta orang," kata Guntur.
Baca juga: Destinasi wisata Makassar-Maros dukung kunjungan Wisman ke Sulsel
Guntur mengutarakan bahwa wisman bisa masuk Kepri melalui tiga skema. Pertama bebas visa, artinya antara Kepri dengan negara lain sama-sama memberlakukan bebas visa. Misalnya, wisman Singapura bebas masuk ke Kepri, begitu pula sebaliknya.
Kedua, penerapan tarif VoA sebesar 50 dolar AS untuk 30 hari, khususnya bagi negara-negara subjek pariwisata.
Ketiga, VoA singkat dengan harga murah atau sebesar sepuluh dolar AS untuk tujuh hari. Namun, khusus tarif VoA singkat ini masih menunggu surat keputusan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Kemenpar sudah menolong agar tarif diputuskan sepuluh dolar per tujuh hari, tapi masih menunggu keputusan Kemenkeu. Saya yakin kalau ini bisa terwujud, akan lebih mudah bagi kami menjual pariwisata Kepri ke luar negeri," demikian Guntur.
Pewarta: Ogen
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024