Kita tahu Jepang sangat teliti, aturannya sangat ketat. Sehingga kami mendorong kualitas dijaga, karena kalau bisa masuk ke Jepang dengan yang sekarang 50 ton dan berhasil, itu akan membuka lagi ke negara lainBandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyambut baik rencana ekspor mangga gedong gincu Kabupaten Sumedang ke Jepang, namun dia mengingatkan terkait kualitas yang harus dijaga.
Bey menjelaskan bahwa ekspor mangga gedong gincu sebenarnya sudah dilakukan ke beberapa negara, namun Jepang sedikit berbeda karena memiliki standar tinggi, sehingga apabila ekspor ke Negeri Bunga Sakura, hampir bisa dipastikan prospek ekspor ke negara lainnya akan lebih mudah.
"Kita tahu Jepang sangat teliti, aturannya sangat ketat. Sehingga kami mendorong kualitas dijaga, karena kalau bisa masuk ke Jepang dengan yang sekarang 50 ton dan berhasil, itu akan membuka lagi ke negara lain," ujar Bey Machmudin di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Rabu.
Bey menyambut baik mangga gedong gincu yang diekspor ini, mengingat ini adalah produk asli dari petani lokal Sumedang.
"Kita harus sambut baik, karena ini produk Jabar khususnya petani lokal Sumedang," ucapnya.
Di lokasi lainnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jabar Noneng Komara Nengsih mengungkapkan pihaknya melakukan pembahasan secara mendalam mengenai peluang ekspor ke Jepang, setelah sebelumnya berhasil mengekspor ke Arab Saudi, Qatar dan Oman.
Namun, lanjut dia, standar keinginan Jepang yang detail harus disiapkan secara matang, salah satunya mereka tidak ingin ada satu pun lalat buah di mangga gedong gincu.
"Tapi sangat teliti kan. Kriterianya tidak ada lalatnya. Tapi nanti juga pasca panen, dibawanya suka dalam keranjang dan penyok, itu yang harus di treatment. Kalau masalah ekspornya kita bantu," katanya.
Baca juga: Cycling de Jabar 2024 diharapkan angkat potensi wisata Timur Jabar
Baca juga: Bey dorong rute BIJB Kertajati ditambah untuk dongkrak okupansi
Baca juga: Bey Machmudin tegaskan beras Jabar tidak dalam keadaan defisit
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024