Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dua orang tewas dan dua lainnya luka parah, termasuk seorang wanita warga Indonesia, akibat ditikam seorang lelaki yang diduga mengalami gangguan mental di Taman Melati, Kuala Lumpur, Malaysia.
Tersangka berusia 26 tahun yang bekerja sebagai pengemudi mobil sebuah perusahaan rokok dalam peristiwa pada Kamis (24/10) pukul 11.20 waktu setempat itu awalnya terlihat memasuki sebuah kedai di dekat stasiun LRT Gombak untuk mengantarkan rokok.
Namun tiba-tiba ia menikam pemilik kedai Law Siew Ling (49) dan pekerjanya asal Indonesia, Suariani Johari (31), di perut sehingga keduanya terluka parah, demikian dilaporkan media-media lokal di Kuala Lumpur, Jumat.
Setelah menikam kedua korban, tersangka melarikan diri dengan mobilnya sebelum menabrak sebuah mobil van pengangkut air mineral sekitar dua kilometer dari lokasi pertama.
Pengemudi van tersebut Lee Kah Ghee (48) yang turun untuk melihat kondisi kendaraannya ditikam tiga kali di dada dan perut oleh tersangka hingga tewas di lokasi kejadian.
Tersangka kemudian melarikan diri dengan mobilnya dan sekali lagi menabrak mobil lain, sebuah Toyota Prius yang dikemudikan seorang pelajar, Kuan Chun Thai (25).
Kuan yang turun dari mobilnya juga ditikam tiga kali di dada dan tangan oleh tersangka hingga tewas.
Wakil Ketua Unit Penyelidikan Kriminal (JSJ) Kuala Lumpur Asisten Komisioner Khairi Ahrasa mengatakan, tersangka yang melarikan diri kemudian ditangkap dan dihajar massa.
"Pengusutan awal mendapati, ketika ditahan lelaki itu dalam keadaan tidak terkendali dan polisi menduga ia mengalami masalah mental akibat mengikuti aliran sesat," katanya.
"Namun pengusutan lanjut untuk mengetahui penyebab kejadian masih dijalankan. Polisi menegaskan disini, kasus itu tidak ada unsur etnis atau perampokan, namun masalah mental dan meminta masyarakat tidak membuat spekulasi," imbuhnya.
Khairi mengatakan, dua korban tewas dan dua korban cidera dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Tersangka yang juga cidera akibat dipukuli massa juga dirawat di rumah sakit yang sama.
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013