Moskow (ANTARA) - Pemerintah Meksiko tidak berniat menerima warganya yang akan menjalani repatriasi dari Texas yang menerapkan undang-undang SB4 yang baru dari negara bagian Amerika Serikat itu, kata Kementerian Luar Negeri Meksiko pada Rabu.
Sebelumnya, pada Selasa, Mahkamah Agung AS untuk sementara memberikan wewenang kepada negara bagian Texas untuk menerapkan undang-undang negara bagian yang dikenal dengan SB4 (Senate Bill 4) yang mengizinkan otoritas setempat menangkap migran yang dicurigai memasuki AS secara ilegal dari perbatasan selatan dan mengembalikan mereka ke Meksiko terlepas dari negara asal mereka.
Beberapa jam setelah itu, pengadilan banding federal membekukan undang-undang tersebut.
"Meksiko menegaskan kembali hak sahnya untuk melindungi hak-hak warga negaranya di Amerika Serikat dan untuk menentukan kebijakannya sendiri mengenai cara masuk ke wilayahnya," tulis Kemlu Meksiko, seperti dikutip Sputnik.
"Meksiko mengakui pentingnya kebijakan migrasi yang seragam dan upaya bilateral dengan Amerika Serikat untuk memastikan bahwa migrasi itu aman, tertib dan menghormati hak asasi manusia, dan tidak terpengaruh oleh keputusan legislatif negara bagian atau setempat."
Baca juga: AS tutup dua jembatan kereta api ke Meksiko atasi lonjakan migran
"Dalam hal ini, Meksiko tidak akan menerima, dalam keadaan apapun, repatriasi oleh Negara Bagian Texas," kata kementerian tersebut setelah undang-undang SB4 diberlakukan, meski hanya berlaku sebentar.
Kemlu Meksiko mengecam undang-undang SB4 dengan mengatakan bahwa UU tersebut bertujuan untuk mengganggu arus migrasi dengan "mengkriminalisasi" para migran.
"Meksiko dengan tegas menolak tindakan apa pun yang mengizinkan otoritas negara bagian atau setempat untuk melakukan kontrol imigrasi, dan menangkap serta mengembalikan warga negara atau orang asing ke wilayah Meksiko," kata kementerian tersebut.
"Meksiko juga mempertanyakan ketentuan hukum yang berdampak pada hak asasi manusia lebih dari 10 juta orang asal Meksiko yang tinggal di Texas, dan menimbulkan lingkungan yang tidak bersahabat di mana komunitas migran terkena ujaran kebencian, diskriminasi, dan pengecekan berdasarkan ras."
Hampir delapan juta migran telah memasuki AS secara ilegal melalui perbatasan selatan sejak Joe Biden menjadi presiden pada 2021.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Karavan migran terbesar lintasi Meksiko menuju perbatasan AS
Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024