Jika tidak memiliki kulit putih, hidung mancung, badan tinggi merasa rendah diri. Akhirnya tidak bisa menerima dirinya apa adanya dan minta operasi plastik,"

Jakarta (ANTARA News) - Beragam kontes kecantikan di Indonesia kerap menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, termasuk bagi Yenny Wahid. Namun, agama bukanlah alasan mengapa dia tidak mendukung kontes kecantikan.

"Kontes yang menekankan pada fisik saja dapat berakibat negatif pada anak perempuan," ujarnya ditemui di Jakarta Fashion Week 2014, Kamis.

Menurut putri dari Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu, standar penilaian kontes yang bertumpu pada kecantikan semata dapat menimbulkan "body image disorder".

Artinya, orang-orang hanya mengukur kecantikan berdasar satu standar ideal saja. Yang berbahaya adalah bila para perempuan yang merasa tidak memenuhi standar ideal itu menjadi rendah diri.

"Jika tidak memiliki kulit putih, hidung mancung, badan tinggi merasa rendah diri. Akhirnya tidak bisa menerima dirinya apa adanya dan minta operasi plastik," paparnya.

Oleh karena itu, dia berharap standar penilaian dari kontes kecantikan dapat menitikberatkan pada kemampuan dan pengetahuan kontestan.

"Ke depannya nanti pemenang kontes kecantikan bisa orang yang punya kemampuan luar biasa melebihi penilaian fisiknya," harap dia. (*)

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013