Madinah (ANTARA News) - Ketua Tim Pengawasan dan Pengendalian (WasDal) Kesehatan Haji Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan tidak ada anggota jemaah haji Indonesia yang terinfeksi coronavirus selama berada di Arab Saudi.
"Tidak ada jemaah yang terkena virus corona, status suspect yang diberikan kepada seorang jemaah di Surabaya hanya merupakan tindakan kehati-hatian saja," katanya di Madinah, Kamis.
Meski demikian, ia menjelaskan, prosedur untuk mendeteksi kemungkinan penularan sindrom pernafasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome/MERS) dilakukan di debarkasi untuk mengantisipasi kemungkinan penularan.
Alat pemindai suhu digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh jemaah saat kembali ke Tanah Air. Selain itu antisipasi juga dilakukan pada jemaah haji yang saat pulang menderita batuk dan demam.
"Jadi jamaah yang masuk rumah sakit dengan gejala itu belum tentu suspect corona," kata Tjandra, yang juga Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Ia mengungkapkan, sebelumnya ada anggota jemaah umroh yang demam dan batuk dan diduga terinfeksi coronavirus namun hasil pemeriksaan menunjukkan pasien itu tidak terserang coronavirus.
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013