Likuiditas perbankan memadai, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga pada Februari 2024 yang terjaga tinggi.
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengatakan ketahanan perbankan tetap kuat didukung oleh likuiditas perbankan yang memadai, dengan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Februari 2024 sebesar 27,41 persen.
"Likuiditas perbankan memadai, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga pada Februari 2024 yang terjaga tinggi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Maret 2024, di Jakarta, Rabu.
Perry menuturkan pengelolaan likuiditas perbankan juga semakin baik, sejalan tingginya penempatan perbankan pada surat berharga yang tergolong likuid dan strategi penempatan pada instrumen operasi moneter yang pro-market, antara lain melalui perdagangan Sekuritas Rupiah BI (SRBI) di pasar sekunder yang memberikan fleksibilitas bank dalam mengelola likuiditas.
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,52 persen pada Januari 2024, ditopang rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) yang tercatat rendah sebesar 2,35 persen (bruto) dan 0,79 persen (neto).
Ketahanan perbankan yang kuat tersebut didukung oleh kemampuan bayar korporasi dan rumah tangga yang tetap baik, terlihat dari kinerja usaha korporasi dan ekspektasi penghasilan rumah tangga yang terus membaik.
Hasil stress-test BI juga menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko ketidakpastian ke depan.
BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi berbagai risiko tersebut yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Baca juga: BI: Ketahanan perbankan tetap kuat ditopang likuiditas memadai
Baca juga: Australia dukung Indonesia perkuat ketahanan perbankan terhadap iklim
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024