Sukabumi (ANTARA News) - Unjuk rasa gabungan mahasiswa Sukabumi, Jawa Barat, menuntut reformasi birokrasi Polri di depan Mapolres setempat, Kamis, ricuh dan enam mahasiswa diduga provokator ditangkap.
Bentrokan yang melibatkan warga itu membuat seorang warga terluka pada pelipisnya
Para mahasiswa mulanya bahkan meminta polisi bersumpah dengan Al Quran bahwa mereka tidak melakukan pungutan liar. Polisi menolak permintaan itu hingga mahasiswa membubarkan diri.
Namun, saat mereka keluar dari Mapolres Sukabumi Kota, bentrokan justru terjadi.
"Enam orang mahasiswa kami amankan untuk dimintai keterangan," kata Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Mapolres Sukabumi, Kompol Gatot Satrio Utomo.
Menurut Gatot, awalnya kepolisian sudah mempersilakan dan memperbolehkan mahasiswa berunjuk rasa di dalam Mapolres Sukabumi Kota, tetapi provokasi yang dilontarkan mahasiswa membuat warga emosi hingga terjadi bentrok.
"Agar bentrokan tidak meluas maka kami langsung melakukan pengamanan dan khawatir ada aksi anarkis dari oknum yang memanfaatkan kondisi ini, makanya mahasiswa diamankan dan didata," tambahnya.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa menuntut agar dilakukan reformasi birokrasi secara utuh dari tingkat bawah sampai atas.
Mereka juga menolak Sutarman sebagai Kapolri karena dinilai berperan dalam mem-peti-es-kan banyak kasus oleh Bareskrim.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013