Jakarta (ANTARA) - Band for Revenge akan kembali dengan karya baru berjudul "Sadrah", lagu genre balada emo dan pop-rock yang bercerita tentang awal perjalanan baru.
Vokalis for Revenge Boniex Noer sebagaimana dikutip dalam siaran pers Sony Music Entertainment Indonesia di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa kata "sadrah" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pasrah atau berserah.
"Kami membayangkan bahwa 'Sadrah' menceritakan tentang sebuah kekalahan cinta yang justru menjadi awal dari sebuah perjalanan baru bagi sang tokoh utama," kata Boniex.
"Lagu ini sangat memancarkan pergulatan batin yang terjadi ketika sang tokoh utama kesulitan memproses kesedihan barunya, namun di sisi lain, dia harus segera melapangkan dadanya," katanya.
Baca juga: Penyanyi Aziz Hedra merilis EP perdana
Boniex menyampaikan bahwa "Sadrah" akan menjadi pembuka karya baru dari for Revenge, yang sedang mempersiapkan album baru bertajuk Perayaan Patah Hati-Babak II.
"Bila Perayaan Patah Hati-Babak I diibaratkan sebagai sebuah pesta, maka kami ibaratkan album kami yang akan datang, Perayaan Patah Hati-Babak II, sebagai sebuah perjalanan. Lagu 'Sadrah' ini barulah pembuka, yang mana lagu-lagu berikutnya akan menceritakan apa yang terjadi selanjutnya," ujar Boniex.
Band emo for Revenge asal Bandung, Jawa Barat, beranggotakan empat orang, yakni Boniex Noer (vokal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bass), dan Ari Pribadi (perkusi).
Saat ini, for Revenge berkarya di bawah naungan label musik Sony Music Entertainment Indonesia.
Band tersebut pada 2022 mengeluarkan album Perayaan Patah Hati-Babak I , yang memuat lagu balada pop-rock emosional seperti "Serana", "Jakarta Hari Ini", dan "Untuk Siapa?" yang membuat band masuk nominasi penerima penghargaan Anugerah Musik Indonesia.
Kesuksesan lagu "Serana" dan album Perayaan Patah Hati-Babak I telah mendorong band untuk berkembang dan menghasilkan karya-karya yang lebih baik.
"Kami menyadari dua hal penting, pertama, ekspektasi publik terhadap karya kami semakin besar. Kedua, kami harus mencari cara untuk menumbuhkembangkan musikalitas kami tanpa meninggalkan DNA for Revenge," kata Boniex.
"Satu hal yang pasti, kami tidak ingin menjadi musisi yang stagnan," katanya.
Baca juga: Aruma bagikan perasaan sebagai penyanyi lewat EP Bertumbuh
Baca juga: Reality Club batal tampil di Festival SXSW AS demi Palestina
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024