Sulit diwujudkan

Tahun demi tahun situasi ini makin buruk saja. Haiti menjadi negara yang dikuasai geng-geng kriminal, yang menurut laporan New York Times pada 7 Maret lalu, jumlahnya kini mencapai 200 kelompok.

Kekerasan pun terjadi di mana, tak terkecuali ranah politik. Puncaknya, Presiden Jovenel Moise dibunuh tentara bayaran pada Juli 2021, yang disewa elite politik yang ingin berkuasa di Haiti.

Politisi bernama Ariel Henry lalu ditunjuk menjadi penjabat perdana menteri dan presiden sementara Haiti, sejak kematian Moise.

Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti: Eks hakim agung jadi tersangka

Selama 32 bulan berkuasa, Henry menancapkan kekuasaan dengan mengandalkan bantuan AS.

Tapi dia tak mampu menghadapi geng-geng kriminal yang kian lekat berafiliasi dengan elite politik dan bisnis, yang di antaranya berseberangan dengan Henry.

Beberapa pekan terakhir ini, negara yang terus dilanda tragedi dan bencana alam termasuk gempa bumi dahsyat pada Januari 2010, diamuk kekerasan yang kian luas dan mengerikan.

Orang-orang terpaksa meninggalkan rumahnya karena gerombolan bersenjata berkeliaran di mana-mana sambil memuntahkan peluru dari senjata yang mereka kokang.

Ketertiban umum hancur karena polisi sama sekali tak bisa mengendalikan keadaan. Di sisi lain, tentara kalah jumlah dan senjata dari geng-geng itu.
 
Sebuah foto Presiden Jovenel Moise yang terbunuh terlihat di belakang saat warga lokal berbelok melewati barikade yang terbakar dalam sebuah protes kelangkaan bahan bakar di Port-au-Prince, Haiti, Kamis (21/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adrees Latif/wsj/cfo (REUTERS/ADREES LATIF)

Baca juga: Kepala geng Haiti ancam kobarkan perang sipil jika PM tidak mundur

Kekerasan yang semakin sengit terjadi itu juga memaksa misi-misi diplomatik asing mengungsikan stafnya dari Haiti.

Kekerasan yang semakin brutal itu juga membuat PM Ariel Henry, terdampar berhari-hari di Puerto Rico sehabis berkunjung ke Afrika. Pesawatnya tak bisa masuk Port au-Prince karena kota ini sudah dibuat kacau oleh geng-geng kriminal.

Demi meredakan keadaan, Henry menyatakan mundur dari jabatan, sambil menyampaikan seruan kepada dunia bahwa Haiti membutuhkan perdamaian dan stabilitas.

Tapi kedua keadaan ini sulit sekali diwujudkan mengingat geng-geng itu bersinggungan dengan kepentingan elite bisnis dan politik di negara itu.

Agaknya perlu waktu yang tak singkat bagi Haiti untuk damai dan stabil, sekalipun harus melibatkan kekuatan asing dan PBB seperti diminta Ariel Henry.

Baca juga: Haiti dilanda kerusuhan, PM Ariel Henry akan mundur

Copyright © ANTARA 2024